Menyesap secangkir kopi bersama pasangan diselingi obrolan intim rupanya bisa menjadi jalan bebas hambatan menuju acara bercinta yang menggairahkan. Kalau begitu, mana yang lebih berperanan, kopinya, atau obrolan intimnya? Jawabannya adalah dua-duanya!Apa hubungan kopi dan seks? Dalam sebuah studi terkini terungkap bahwa tikus betina yang mendapat suntikan kafein sebelum proses kawin, rupanya setelah berhubungan seks akan kembali mendatangi tikus jantan lebih cepat dibanding tikus betina yang tidak disuntik kafein.
“Tikus betina ini tidak datang untuk sekadar mencari teman, tapi untuk menginisiasi sesi bercinta berikutnya, dan tidak akan pergi sebelum mendapatkannya,” ungkap sang peneliti, Fay Guarraci, Ph.D, asisten professor Psikologi dari Universitas Southwestern di Georgetown, Texas, kepada situs kesehatan WebMD.
“Kopi adalah mild stimulant, tapi bukan obat perangsang! Secangkir cukup membuat Anda lebih responsif terhadap pasangan,” tekan terapis seks tersertifikasi Zoya Amirin, M. Psi. Ia mengungkap bahwa kandungan antioksidan yang begitu kaya dalam kopi akan membantu melancarkan peredaran darah dalam tubuh. Dan hal ini penting dalam membantu kualitas seks. Kafein dalam kopi memiliki sifat ergogenik, yaitu memicu stamina.
Namun, ada faktor lain yang menurut Zoya harus lebih mendapat perhatian dalam upaya membangun gairah bercinta. “Seks yang memuaskan terjadi ketika ada pemenuhan kebutuhan seksual bersama. Dan ini membutuhkan energi, fokus, dan koneksi atau keterhubungan dengan pasangan,” jelas Zoya.
Sebuah penelitian terhadap 1000 laki-laki mengungkap bahwa seks yang memuaskan tidak bergantung pada bentuk atau ukuran tubuh pasangan, tapi hanya bisa terjadi jika dilakukan bersama wanita yang mereka cintai.
Daripada sibuk menutupi kelebihan lemak di sana-sini, lebih baik manfaatkan waktu dan energi Anda untuk membangun keintiman lewat obrolan ringan diselingi sentuhan-sentuhan mesra yang menggoda, dan tentu saja…secangkir kopi!
Naomi Jayalaksana
Foto: Dok. Femina Group
