Trending Topic
Mereka Pun Berhimpun

8 Oct 2012


ESSEX, INGGRIS

Seorang gadis kecil dari komunitas pengelana (traveller community) di Dale Farm memegang foto besar bergambar temannya. Ia ikut ambil bagian dalam aksi protes menyusul diusirnya sejumlah warga komunitas dari Dale Farm.
Tak kurang 1.000 orang anggota komunitas pengelana bermukim di sana. Sebagian adalah kaum gipsi yang tinggal di karavan. Sebelum Oktober 2011 wilayah itu dimiliki para anggota komunitas tersebut. Mereka tinggal di Oak Lane, area green belt yang diperbolehkan pemerintah  sebagai bagian dari kebijakan layanan para pelaku urbanisasi.
Namun, setelah itu, tim panitera pemerintah menyita wilayah itu dengan adanya peraturan yang baru. Meski akhirnya kalah di meja hijau, perjuangan para anggota komunitas itu mencatat sejarah Inggris dan menginspirasi gerakan komunitas lainnya di dunia.     




MIAMI, AMERIKA

Berkebun untuk Komunitas Sehat
Ronald White (kiri) dan Willington Role, warga lokal,  tengah berkegiatan di sebuah kebun yang terletak di permukiman Overtown. Taman tersebut yang tadinya adalah daerah kumuh, berubah hijau dengan pepohonan zaitun, pepaya, dan sayur-mayur. Tak hanya itu, kebun itu juga komplet dengan berbagai koleksi tanaman obat, seperti rosemary dan sage.
Warga sekitar memetik hasil panen dari taman itu untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual dan menambah penghasilan mereka. Kebun itu dikelola oleh Roots in the City, sebuah organisasi komunitas yang didirikan tahun 1994, salah satunya atas prakarsa seorang akademisi, Marvin Dunn, Ph.D.  
    Komunitas itu aktif menggalang kelas-kelas berkebun, termasuk bagi para siswa SD.  Tujuannya untuk mempromosikan pola makan sehat sejak usia dini, dan pentingnya mengutamakan produk pangan lokal. Tahun lalu mereka bekerja sama dengan program nasional yang dipimpin Michelle Obama, Chefs Move to School. Berkumpul untuk berkebun marak di berbagai wilayah di Amerika dalam beberapa tahun terakhir.        



MOZAMBIQUE, AFRIKA

Meredam HIV
Sekelompok ibu berkumpul di bawah pohon baobab untuk mengikuti pertemuan anggota komunitas Chacembe. Mereka membicarakan berbagai masalah bersama. Yang paling menonjol adalah soal  makin banyaknya anak-anak di sana yang menjadi yatim piatu setelah wafatnya orang tua mereka karena AIDS. 
    Dalam 15 tahun terakhir jumlah orang dengan HIV/AIDS di Mozambique memang terus meningkat. Jumlahnya mencapai 1,5 juta orang, 100.000 di antaranya anak-anak. Namun, dengan bertumbuhannya komunitas di berbagai daerah di negara itu, laju pertambahan penderita dapat diredam. Warga bahu- membahu dengan LSM dan badan-badan dunia memperbaiki sarana kesehatan, pendidikan, air bersih, dan sanitasi.


LAZY, POLANDIA

Anggota komunitas pencinta dansa, Barborka, unjuk kebolehan. Penampilan mereka mengundang apresiasi luas.
Komunitas itu terdiri dari para wanita berusia lanjut, para nenek, bahkan nenek buyut. Hebatnya, mereka baru-baru ini saja menjadi penari. “Sebelum ini, kami adalah ‘nenek rumah tangga’. Terus-terusan tinggal di rumah, mencuci piring, kami jadi sekadar nenek-nenek tua,” kata Ola.
Mereka luwes menarikan berbagai gerakan, mulai belly dance, tari gaya Bollywood, bahkan balet. Untuk pentas Swan Lake mereka mempermak kain gorden untuk dijadikan tutu.
Grogi? Tentu ada. “Untuk mengatasinya, kami minum sedikit vodka,”  kata Anna, anggota paling senior (umur 73 tahun), tertawa. Mereka pun makin populer. Diminta tampil di televisi, dan meraih penggemar tersendiri.(ANGELA H. WAHYUNINGSIH)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?