Trending Topic
Menanti Google Glass Di Jakarta

28 Feb 2014

More than meets my eye” ungkap Alex Blaszczuk, pengguna kursi roda, tentang pengalamannya memakai Google Glass. Wanita asal Amerika ini adalah salah satu “Explorer”, sebutan bagi mereka yang terpilih menjajal Google Glass versi  “Beta” (masih dalam pengembangan teknologi dan belum dijual secara umum).

Di tahun 2011 Alex mengalami kecelakaan mobil yang membuat ia lumpuh, dan tak bisa menggerakkan tangannya. Google Glass memberinya lebih dari sekadar pengalaman futuristik, tapi menjadi partner yang membantunya dalam beraktivitas. Sebab, segala moda perintah dilakukan dengan suara.

Untuk mengaktifkan gadget canggih ini, Alex hanya perlu berkata, “Ok, Glass” yang kemudian diikuti oleh kata perintah, seperti  “Take a picture”, “Record a video”,  atau bahkan mencari informasi tentang segala macam hal, seperti yang dilakukan orang saat menggunakan Google Search. Pergi ke Thailand dan tidak tahu bagaimana mengucapkan “terima kasih” dalam bahasa lokal? Perintah saja, “Ok, Glass, how to say ‘thank you’ in Thai,” maka Anda akan mendapat informasinya.

Ingin berbagi pengalaman dengan orang-orang tercinta tentang liburan seru atau sesi mejelajah hutan Anda secara live? Maka Anda bisa meminta Google Glass untuk menjalankan aplikasi Hangout, dan Anda pun akan terhubung langsung via webcam, sehingga rekan-rekan Anda bisa menyaksikan apa yang Anda saksikan. Ingin membagikan foto? Tinggal minta Google Glass untuk melakukan “share” dan sebutkan nama orang-orang yang ingin Anda bagikan. Canggih dan minus ribet!

AFP mengabarkan, dalam salah satu uji coba yang berlangsung di Museum of Egyptian Antiquity (Museo delle Antichite Egizi) di Turin, Italia, November tahun lalu, Google Glass menambahkan aplikasi LIS (Bahasa isyarat dalam bahasa Italia). Dengan aplikasi ini, layar Google Glass akan menampilkan seorang translator bahasa isarat yang menerangkan informasi historis barang koleksi museum kepada para penyandang disabilitas pendengaran (tuna rungu).

Untuk bisa menikmati pengalaman futuristis bersama Google Glass, warga dunia, termasuk Indonesia harus bersabar. Sebab, saat ini Google Glass masih dalam tahap penyempurnaan, baik dalam hal teknologinya, atau dalam hal perangkat hukumnya. Sebab, pemanfaatan gadget canggih ini menuntut tanggung jawab penuh dari pengguna. Namun, kabarnya Google Glass bisa dibeli mulai Mei 2014. Siapkan kocek Anda, sebab saat ini saja Google Glass dijual dengan harga US$1500 atau sekitar 17 juta rupiah!

Belajar dari pengalaman para Explorer, ada “Dos” & “Don'ts” yang perlu Anda perhatikan:
  • Do! Mengobrol bersama teman Anda sambil menyesap kopi sambil melirikkan mata ke atas untuk melihat tayangan prakiraan cuaca? Kenapa tidak?
  • Do! Perlakukan Google Glass Anda layaknya komputer atau smartphone pribadi, misalnya mengunci layar dengan password.
  • Don't! Menggunakannya 24 jam/7hari dan mengabaikan orang-orang di sekitar Anda saking keasyikan bermain-main dengan Google Glass. 
  • Don't! Mengenakan Google Glass saat surfing, bungee jumping, atau aktivitas lainnya yang bisa membuat kacamata canggih Anda rusak atau terlepas. 


Naomi Jayalaksana

Foto: Corbis




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?