Trending Topic
Memang Tak Mudah

28 Aug 2012


Psikolog Monty Satiadarma mengakui, memberi maaf itu memang bukan kegiatan mudah. “Memaafkan adalah membebaskan individu dari tuntutan kewajiban utang perilaku yang merugikan, karena telah menyita rasa sejahtera seseorang, misalnya menyakiti orang lain,” paparnya.

Penjelasannya seperti ini. Misalnya, si A dilukai oleh B. Sudah selayaknya bila B mengobati luka A. Tapi dengan memaafkan, maka A tidak mewajibkan ataupun menuntut B untuk mengobati luka yang telah ia timbulkan. “A harus menggunakan energinya sendiri untuk menyembuhkan lukanya. Hal ini memberikan kesan bahwa B lepas tanggung jawab dan A harus menanggung sendiri kerugian yang ditimbulkan,” jelas Monty. Bisa dimaklumi, sih, kenapa tidak mudah bagi A. Karena selain dirugikan harus menanggung dampaknya pula.

Benarkan keenganan memaafkan itu dilandasi ‘kecurigaan’ si pelaku akan mengulang perbuatannya? “Belum tentu orang yang salah akan mengulangi kembali, lho,” Monty mengingatkan.

Karena itu, kita memang mesti bisa membedakan, antara kesalahan (yang tidak disengaja dilakukan) dengan kesengajaan tindakan yang merugikan. Jika bersifat tidak sengaja, besar kemungkinan tidak akan terulang, kecuali ada kebodohan dari pelaku. Tetapi jika bersifat sengaja dan merugikan, ini dilandasi bukan oleh kebodohan melainkan kejahatan atau niat jahat. “Itu mungkin saja akan diulang, karena memang landasannya adalah niat, suatu kesengajaan,” papar Monty.

Tindakan yang terlalu menyakiti, tentu tidak mudah dimaafkan. Berbeda dengan tindakan yang memang tidak sengaja yang biasanya jauh lebih mudah dimaafkan. “Masalahnya, banyak pelaku bertindak menyakiti atas kesengajaan dan sikap- ketidakpedulian, kemudian kerap meminta maaf lalu mengulang kembali perbuatannya. Ini bukan kesalahan melainkan kesengajaan atas landasan niat,” kata Monty. Meminta maaf pun jadi tidak tulus, karenanya yang memberi maaf pun sulit diharapkan untuk bersikap tulus.(f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?