Trending Topic
Locavore: Mendukung Pangan Lokal

5 Feb 2014


Istilah ini merujuk pada orang yang mengonsumsi dan mencintai pangan lokal. Diperkenalkan pertama kali tahun 2005 oleh sekelompok pencinta kuliner yang mengonsumsi pangan hasil panen  pada radius 160 km di sekitar San Francisco, Amerika Serikat.

Sementara locavore di Indonesia sebenarnya lebih sebagai gerakan atau imbauan agar kembali pada pangan lokal dan makanan tradisional. “Jika saja pemerintah lebih fokus mengembangkan sektor pertanian dan perikanan, serta mengeluarkan kebijakan yang lebih berpihak pada petani lokal, rasanya kita tak perlu mengimpor bahan pangan. Kebutuhan pangan bisa kita cukupi sendiri,” cetus Tejo Wahyu Jatmiko dari Perkumpulan Indonesia Berseru, yang menjadi sekretariat kampanye Aliansi Desa Sejahtera yang mencakup bidang kerja beras, sawit, dan perikanan/udang.

Dengan menjadi locavore seseorang akan lebih memahami keterkaitan antara manusia dan lingkungannya, termasuk sumber daya pangannya. Manfaat riil menjadi seorang locavore antara lain adalah lebih mudah mendapatkan bahan pangan segar di sekitar, termasuk di pasar tradisional. Selain itu juga muncul perasaan excited karena menemukan pangan yang eksotis, seperti gembili, talas bitung (mbote), cantel/sorgum, mi lethek (mi singkong), mi gelosor (mi aci), dan lainnya.
 
Dari sisi gizi, Wied menjelaskan bahwa makanan lokal paling sesuai dengan sistem metabolisme tubuh kita. Dalam tubuh manusia modern, enzim tubuh banyak terkuras karena konsumsi dominannya adalah makanan-makanan miskin atau tanpa enzim. Enzim ini rusak akibat proses pengolahan industri maupun pengangkutan yang  lama karena jarak jauh alias impor. Padahal, enzim tubuh ini penting untuk sistem kekebalan tubuh, peremajaan sel, dan pemulihan. Tak mengherankan bila pelahap makanan lokal segar alami umumnya memiliki imunitas lebih baik, berpenampilan segar, dan cepat sembuh ketika sakit atau cedera.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?