Trending Topic
Ibadah atau Liburan?

16 Oct 2013


Kini, motivasi untuk berlibur sekaligus umrah sudah jadi agenda banyak keluarga, khususnya saat libur panjang.  Ibadah, kok, liburan?
“Mengapa tidak? Itu boleh- boleh saja. Jika anak-anak diajak, bisa jadi tujuan orang tuanya adalah untuk memperkenalkan ibadah umrah sejak dini. Berangkat umrah pun sudah jauh lebih mudah. Fasilitasnya banyak tersedia. Seperti berlibur ke negara lain saja,” jelas Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, cendekiawan muslim.

“Umrah sudah menjadi bagian dari tradisi orang modern, yang senang berwisata ke mana-mana, termasuk wisata ke tempat  suci. Hal ini tidak hanya terjadi pada umat Islam, tapi juga umat Nasrani. Misalnya, mereka wisata ziarah ke Betlehem,” jelas Zuhairi Misrawi, tokoh muda NU.

Meski biayanya tidak murah, jumlah jemaah Indonesia yang berumrah terus meningkat. “Boleh dibilang, peningkatan ini terjadi dalam 3 tahun terakhir. Pada tahun 2009, visa umrah yang dikeluarkan Arab Saudi sebanyak 150.000, kini mencapai 400.000 visa. Berarti kenaikannya sekitar 300%,” jelas Muharam Ahmad, Sekjen Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (HIMPUH).
     
Ada dua alasan mengapa umrah kini amat diminati. Pertama, tahun 2010 waiting list haji sudah mencapai 2 juta orang, sedangkan kuotanya hanya sekitar 210.000 jemaah.  Bahkan kini, sejak Masjidil Haram direnovasi, kuota haji dari pemerintah Saudi kembali dikurangi 20%, menjadi sekitar 168.000 jemaah.   
Akhirnya, antrean haji bisa mencapai 8-10 tahun. “Bahkan, ada provinsi yang peminatnya banyak, bisa mencapai 12  tahun. Tak mengherankan, meski tak bisa menggantikan haji, kini umrah jadi pilihan utama umat untuk berkunjung ke rumah Allah,” tambah Muharam.
   
Alasan kedua adalah meningkatnya perekonomian masyarakat Indonesia.  Apalagi saat ini kebiasaan traveling sedang diminati, jadi banyak orang yang akhirnya memilih berlibur sekaligus beribadah.  Bahagia rasanya bisa mengunjungi rumah Allah bersama orang-orang  tercinta.
   
Kemudahan menjalankan umrah tanpa menghilangkan unsur beribadahnya tidak hanya jadi tujuan keluarga. Bagi para pengusaha, umrah juga biasa dijadikan reward, baik bagi karyawannya atau untuk dijadikan undian. Ini juga menjadi pemicu perkembangan umrah. Begitu juga dengan masalah dana. Berbagai kemudahan ditawarkan oleh pihak perbankan, misalnya dengan tabungan umrah.
   
“Tapi, bagi saya, jika seseorang belum sanggup berumrah hingga akhirnya memaksakan diri dengan meminjam, berarti ia memang belum saatnya pergi,” tegas Zuhairi. Menurut Zuhairi, lebih baik ia bersabar dan menabung dulu.      
   
Muharam  juga melihat, saat ini memang ada perbedaan. Dulu, orang berangkat umrah boleh dibilang benar-benar untuk kegiatan ibadah. Jemaah akan berangkat sendiri atau berdua. Dan semua urusan keberangkatan bisa diurus sendiri, termasuk pengurusan visa. “Tapi sekarang, karena pada tahun 2009 visa umrah pernah disalahgunakan untuk bekerja di Saudi, maka semua pengurusan keperluan umrah termasuk pengaturan perjalanan, harus dilakukan lewat travel umrah dan haji,” jelas Muharam.
   
Begitu juga dengan yang umrah berkali-kali. Semua pengurusannya tetap harus lewat travel, meski hanya butuh waktu 3-4 hari. “Yang juga sedang tren di kalangan eksekutif muda yang tak punya waktu untuk meninggalkan kantor hingga lebih dari seminggu adalah berangkat Kamis atau Jumat, dan Minggu sudah pulang. Di sana mereka benar-benar hanya mengerjakan apa-apa yang wajib dikerjakan saat umrah, yang bisa selesai dalam waktu 3-5 jam,” ungkap Muharam lagi.     



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?