Trending Topic
Geliat Kedai Kopi di Indonesia

24 Apr 2015

Tak ada papan nama besar, hanya ada tempelan berisi guyonan unik yang terpampang di bagian depan toko bernama Rosso Micro Roastry itu. Masuk ke toko, ada mesin roasting kopi berukuran besar dan dua mesin penggiling kopi. Di atas meja panjang, tersusun rapi stoples-stoples kecil berisi biji-biji kopi.  

Kedai kopi yang buka sejak awal tahun 2014 ini tak hanya menjual minuman kopi, tetapi juga menyediakan jasa  sangrai kopi, grilled kopi, jasa konsultan kedai kopi, dan kelas barista. Andreas Andrianto Hadjito, salah satu pemiliknya, menyebut tokonya ini sebagai toko sangrai kopi.

Toko ini memang mengutamakan menjual biji kopi kualitas terbaik dari berbagai daerah di Indonesia yang sudah mereka sangrai sendiri. Pengunjung bisa mendapatkan kopi favoritnya yang telah disangrai dan di-grilled untuk dibawa pulang. Konsepnya, pengunjung yang datang bisa menikmati kopi, membeli biji kopi sangrai untuk di rumah.  

Lain lagi dengan ABCD School of Coffee, yang terletak di Pasar Santai, Jakarta. Bagi pemiliknya, Hendri Kurniawan, seorang barista kopi internasional, ABCD School of Coffee bukan semata-mata kedai kopi, geliat bisnisnya justru berkembang dari membuka sekolah barista.

“Awalnya menawarkan kopi dalam cup karena butuh dana untuk membayar listrik. Karena saat itu kami punya stok biji kopi kualitas bagus, akhirnya kami buat open bar yang disebut pop up bar. Orang bisa datang untuk menikmati kopi kami. Tapi, kami tidak mematok harga,” ungkap Hendri.

Berdasarkan pengalaman Hendri sejak membuka ABCD School of Coffee, mereka yang awalnya datang untuk nongkrong dan menikmati kopi, akhirnya menjadi tertarik untuk lebih mendalami kopi. Tak sedikit yang mengikuti  kelasnya dan belajar untuk menjadi barista dan membuka kedai kopi sendiri. 

Di Malang, ada Java Dancer. Kedai yang berdiri sejak tahun 2008 ini lahir dari semangat  murni dan rasa cinta akan kopi yang tinggi. Pemiliknya, David Tanudjaya, menuangkan idealismenya, perfect bean to cup. Kedai kopi ini menyajikan kopi Arabica yang diambil dari berbagai daerah pnghasil kopi terbaik di Indonesia. David yakin, produk kopi lokal yang bisa dikemas dan dijaga mutunya dengan baik pasti bisa bersaing dan berpeluang besar untuk maju.

Tak bisa dipungkiri, tampilan kedai yang minimalis dengan menitikberatkan pada kualitas kopi lokal terbaik seakan menjadi jurus kedai kopi masa kini. Trade mark baru ini, menurut Toni Wahid, seorang pengamat kopi sekaligus blogger, dikenal dengan istilah kedai kopi artisan. Kedai kopi artisan tampil lebih delicated dengan presentasi yang bagus, serta sangat particular ketika berbicara tentang kopi yang digunakan. Mulai dari biji kopi, penanaman, pascapanen, teknik roasting (sangrai), brewing, hingga disuguhkan kepada konsumen.

Faunda Liswijayanti


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?