Trending Topic
Dari Lelang Buku hingga Nobar

17 Apr 2014


Ada beragam manfaat yang dirasakan anggota. Mulai dari  serunya kopdar, mendapatkan teman baru yang sehobi, tempat penyaluran kreativitas, minat, dan bakat sekaligus tempat berkeluh kesah, hingga menemukan pendamping hidup.

Bentuk kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing komunitas mayoritas memang berupa diskusi, sharing, dan review buku, baik secara online maupun offline. Misalnya, Lobaloid rutin mengadakan ‘Ngulik Cerpen’ dan ‘Diskusi Editorial’, hingga Lelang Buku Bayar Karya (LBBK) yang rutin diadakan di grup WhatsApp mereka. LBBK berbentuk semacam kompetisi penulisan karya fiksi dengan syarat mengandung kata-kata yang ditentukan dan hadiahnya (buku) disponsori oleh para anggota Lobaloiders. “Kami sengaja saling memotivasi para anggota supaya rajin menulis dan menerapkan tip-tip yang sering dibagi di grup,” tutur Iyut, salah seorang pendiri Lobaloid, yang merasa Lobaloid sudah seperti rumah dan tempat curhat untuk semua anggotanya.

Lain lagi dengan Goodreads Indonesia yang sudah makin serius menekuni dunia literatur, dengan mengadakan berbagai acara offline, seperti klub buku bulanan berupa diskusi buku atau temu penulis. Selain itu, mereka juga rutin mengadakan ‘Jelajah Buku’, ‘Nonton Film Adaptasi dari Buku’, dan ‘Sobat Perpus’. Untuk kegiatan rutin yang dilakukan secara online salah satunya adalah baca buku bareng yang temanya ditentukan tiap bulannya.

“Banyak cerita seru selama sekitar 7 tahun saya bergabung di Goodreads Indonesia. Namun, yang paling tak terlupakan adalah ketika menyiapkan Indonesian Readers Festival untuk pertama kalinya, tahun 2010,” ujar Harun Harahap, moderator Goodreads Indonesia.

Awalnya banyak tantangan dan berbagai pihak yang skeptis. Ketika pada akhirnya mereka dapat mewujudkannya, bahkan rutin menggelar acara akbar tersebut tiap tahun, tentu menjadi sebuah pencapaian yang begitu berarti bagi komunitasnya. “Serunya lagi, membaca tidak lagi diasosiasikan dengan kegiatan pasif dan membosankan, melainkan kegiatan aktif dan menyenangkan,” sambung Harun.

Sementara itu, Cakrawala Gelinjang masih ‘bergulat’ dengan pandangan remeh dari mayoritas masyarakat umum mengenai genre buku yang mereka usung. “Ada  saja reaksi orang, mulai dari yang menertawakan nama komunitas kami karena dianggap norak, aneh, porno, sampai menganggap bahwa level inteligensi kami hanya mampu baca buku 'cetek' bertemakan roman erotika. Padahal, erotika dan porno itu beda, lho!” tutur Dewi.

Para anggota Cakrawala Gelinjang ini punya kebiasaan unik, yakni memberi 'sanksi' kepada anggota yang typo dalam menulis, baik di grup diskusi Whatsapp maupun di postingan blog. Sanksinya macam-macam, dari yang bercanda seperti memberikan 'spank' sampai ke ‘nodong’ dibelikan buku!

Kaskus Serapium juga memiliki banyak kegiatan seru, seperti event ‘Serapium Reading Challenge’ (SRC). Tiap bulan, peserta diwajibkan membaca dan review buku-buku dari genre yang telah ditentukan. Pemenang akan mendapatkan hadiah buku dan ada juga pemenang tahunan yang merupakan akumulasi dari klasemen per bulannya. Selain itu, ada juga ‘Bubarkan (Baca Buku Bareng Rekan-Rekan) Serapium’. “Harapannya, sih, si penulis buku bisa ikut berinteraksi. Tentu saja kalau bukunya buku lokal,” ucap Dani.

Tak hanya jadi sarana apresiasi hobi membaca, Serapium juga sukses menjadi biro jodoh. Menurut Dani, sampai saat ini sudah ada dua pasangan yang menikah gara-gara bertemu secara online, berlanjut ke offline, hingga akhirnya menjadi pasangan suami-istri. “Jujur saja, saya merasa terharu dengan kejadian ini, ternyata buku banyak manfaatnya, ya?” cetus Dani, yang juga tak ragu meminjamkan koleksi bukunya dengan sesama anggota Serapium lainnya.

Keinginan berkumpul dengan para pecinta buku menjadi alasan terbentuknya komunitas ini. Selengkapnya >>>


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?