Trending Topic
Bukan Hewan Peliharaan

4 Sep 2012


Mungkin, banyak dari kita yang langsung jatuh hati dan timbul rasa sayang kepada hewan berbulu kemerahan dan bertangan panjang yang hampir punah ini.
Saat mendengar bahwa femina akan mengunjungi pusat rehabilitasi orang utan, langsung terbayang acara bercengkerama dengan hewan lucu ini. Tapi, sesampainya di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng milik The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), ternyata pengunjung hanya boleh melihat dari jauh. Bahkan, pengunjung dilarang memberi makan ataupun sekadar melambaikan tangan.

Sungguh takjub melihat salah satu jenis hewan paling cerdas dalam kelompok primata. Tahun 2008, studi yang dilakukan di Leipzig Zoo, Jerman, menunjukkan, orang utan adalah spesies pertama non-manusia yang bisa melakukan hitungan timbal balik.

Herry Purnomo, dari Center for International Forestry Research (CIFOR) Indonesia, mengatakan, orang utan adalah spesies yang terdekat dengan manusia secara anatomi dan genetika. “Ada semacam spirit, bila orang utan –kerabat kita-- itu musnah, manusia pun bisa terancam musnah,” terangnya.    

Memiliki sekitar 94% kesamaan genetis dengan manusia, orang utan adalah satu-satunya jenis kera besar di Asia. Saat ini, 90% populasi orang utan hidup di hutan-hutan tropis Pulau Sumatera, sementara 10% hidup di Sabah dan Sarawak, Malaysia.
 
Anton Nurcahyo, Program Manager BOSF Nyaru Menteng, melansir berdasarkan survei tahun 2004, terdapat sekitar 30.0000 di Kalimantan. " Kedengarannya memang cukup tinggi, namun angka ini cukup menurun."

Orang utan terdiri dari dua subspesies, yaitu Pongo pygmaeus (orang utan Kalimantan) dan Pongo abelii (orang utan Sumatra). Keduanya mirip, namun tubuh orang utan Kalimantan relatif lebih besar. Umumnya, orang utan berbulu cokelat kemerahan, memiliki lengan panjang dan kuat, kaki pendek, dan tidak berekor. Pejantan orang utan Kalimantan memiliki benjolan dan jaringan lemak di kedua sisi wajah yang berkembang di masa dewasa.


PRIMARITA S. SMITA



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?