Event olahraga internasional Boston Marathon 2013 yang berlangsung di Massachusetts, AS, berakhir memilukan. Dua bom meledak di dekat garis finish pada Senin (15/4) waktu setempat, sekitar dua jam setelah pelari pertama menyentuh melewati garis finish. Ledakan bom membuat ribuan peserta dan penonton marathon panik dan berhamburan.
Polisi Boston menyatakan tiga orang tewas, termasuk bocah berusia 8 tahun, dan lebih dari 100 orang terluka akibat insiden ini. CNN melaporkan setidaknya 150 orang yang dirawat 17 dari mereka dalam kondisi kritis dan 25 orang dalam kondisi serius dan beberapa harus menjalani amputasi. Dua orang WNI yang turut serta dalam acara tahunan ini, Jerry Ng dan Irmawati Dewanto selamat dalam tragedi ini.
“Ini adalah hari yang mengerikan di Boston,” kata Gubernur Massachusetts, Deval Patrick dalam pernyataannya di depan pers, seperti dikutip dari CNN.
Belum reda kecemasan warga yang memenuhi area marathon, terjadi ledakan ketiga di perpustakaan John F Kennedy yang jaraknya hanya sekitar 3 mil (4,8 kilometer) dari lokasi ledakan sebelumnya. Semua layanan umum kota dihentikan, termasuk kereta bawah tanah dan jaringan telepon. Untuk berkomunikasi, warga dihimbau menggunakan jaringan wi fi yang ada.
Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, langsung menggelar konferensi pers menyikapi serangan yang dinyatakan Gedung Putih sebagai aksi teroris. Dalam pidatonya, Obama berjanji akan menyelidiki kasus ini sampai tuntas. Ia pun memerintahkan pemerintahan federal untuk meningkatkan pengamanan pasca ledakan di Amerika Serikat. Presiden juga mengungkapkan rasa berdukanya dan merangkul seluruh rakyatnya untuk bersatu melewati tragedi ini. “On days like this there are no Republicans or Democrats. We are Americans, united in concern for our fellow citizens”, tulis Barrack Obama di akun twitternya.
Ayu Widya S
Topic
#SeranganTeror
