Sesuai namanya yang berasal dari bahasa Yunani, plastikos, yang berarti membentuk, bedah plastik adalah suatu tindakan medis yang bertujuan untuk merekonstruksi atau memperbaiki bagian tubuh manusia melalui operasi.
“Berdasarkan tujuan itu, bedah plastik dibagi menjadi dua jenis. Pertama, pembedahan untuk rekonstruksi yang memang ditujukan untuk memperbaiki kecacatan fisik dan fungsi anggota tubuh. Kedua, pembedahan untuk kosmetik atau estetika yang bertujuan untuk menyempurnakan bentuk anggota tubuh yang secara fisik normal dan sehat menjadi lebih indah,” tutur dr. M. Samiaji, SpBP.
Dua setengah bulan lalu, Dilla melakukan operasi rahang karena dagunya terus tumbuh dan miring ke kanan sehingga terlihat tidak simetris. Awalnya, ia mengaku tidak berniat melakukan operasi. Apalagi seorang teman yang pernah melakukan operasi seperti itu sempat bercerita tentang prosesnya yang cukup melelahkan dan menyakitkan, seperti menggunakan kawat gigi selama 1-2 tahun usai operasi.
Namun, karena dagunya terus tumbuh dan tak tahu hingga kapan, Dilla lalu direkomendasikan dokter giginya untuk segera melakukan operasi plastik pada dokter bedah mulut. Dia pun memilih melakukannya di Singapura. Pertimbangannya kala itu, karena belum banyak kasus seperti dirinya yang dikerjakan di Indonesia.
Sebelum operasi, dokter menjelaskan tentang risiko yang mungkin ia hadapi, mulai dari gambar hasil rahangnya nanti setelah dipotong hingga efeknya jika terjadi kegagalan operasi, seperti bibir yang mati rasa. Meski harus merogoh kocek hingga 15.000 dolar Singapura, Dilla mengaku puas dengan hasil operasinya. (f)
