Trending Topic
Akun Tak Bertuan

22 May 2012

Akun media sosial ibarat ‘kartu nama’  atau jendela kepribadian pemiliknya. Akun online adalah juga sebuah aset berharga. Saat pemilik akun meninggal, teman dan kerabat dekat kitalah yang akan ‘mewarisi’ seluruh ‘aset’ digital kita. Lalu, apa yang ideal dilakukan setelah seseorang meninggal?

Mungkin, saat ini kita tidak terpikir sedikit pun, saat kita meninggal kelak, apa yang akan terjadi pada seluruh akun media sosial kita. Bisa jadi friends atau followers kita yang sedemikian banyaknya itu tidak akan langsung menghapus kita dari daftar kontak mereka. Tidak semuanya ngeh tentang status kematian friend atau orang-orang yang mereka follow.
Di sisi lain, sebagian orang justru menganggap akun kerabat atau teman yang sudah meninggal sebagai memorial digital, sarana untuk mengenang orang yang sudah meninggal. Tak jarang, Facebook menjadi tempat untuk menulis kata-kata kenangan tentang almarhum semasa hidup, foto-foto dengan almarhum, atau  tentang jasa-jasa almarhum. 
    Karena alasan inilah, pihak Facebook menyediakan fitur untuk mengubah akun seseorang yang sudah meninggal menjadi memorial page. Profil memorial ini tidak bisa diakses begitu saja melalui log in, tidak memiliki status update dan contact information, serta hanya bisa dilihat oleh teman-temannya  dan tidak akan muncul dalam suggested friends.

Sebaiknya Dihapus?

Konsep laman memorial baru ada di Facebook. Media sosial lainnya, seperti Twitter, LinkedIn, Google+ dan Flickr, hanya akan menghapus akun apabila terbukti pemiliknya sudah meninggal. Jika akunnya tidak dihapus, kemungkinannya akun-akun ini akan terhapus secara otomatis karena tidak aktif, namun biasanya masih dalam waktu lama.
Menurut pakar forensik digital, Ruby Z. Alamsyah, ada atau tidak ada pemiliknya (dalam arti pemilik akun yang sudah meninggal), akun media sosial bisa menjadi sasaran hacker dan disalahgunakan oleh pihak tertentu. Apalagi jika pemilik akun tersebut tidak menjaga password-nya dengan baik. Misalnya, ia log in di komputer umum dan meninggalkannya tanpa log out. “Kalau yang mengakses keluarga dekat masih tidak apa-apa. Yang ditakutkan, kalau yang mengakses adalah orang yang tidak berwenang,” katanya.

    Lebih lanjut Ruby menuturkan, saat ini di Indonesia belum ada hukum yang mengatur mengenai penggunaan media sosial, apalagi hukum yang mengatur penggunaannya setelah pemiliknya sudah meninggal. Apa akibatnya jika dibiarkan saja? Jika sebuah akun media sosial dibiarkan tak bertuan, akibatnya bisa disalahgunakan untuk tindak kriminal. Beberapa negara bagian di Amerika Serikat sudah memberlakukan regulasi untuk menutup akun media sosial yang pemiliknya sudah meninggal. Lebih jauh, password mereka yang sudah meninggal diperlakukan sebagai ‘digital aset’ yang tidak bisa sembarangan digunakan, bahkan oleh anggota keluarganya sendiri.
“Di Indonesia, belum ada aturannya apakah akun tersebut harus ditutup (deactivated) atau tidak. Yang paling berwenang menutup hanya keluarga dekat,” ujar Ruby.

    Lantas, bagaimana prosedur menutup akun? Belum banyak yang tahu tentang hal ini. Cara paling mudah  tentu jika pihak keluarga mengetahui password yang bersangkutan. Sebaiknya segera ditutup. Jika tidak, Ruby memberi saran, untuk menutup akun media sosial, pihak keluarga harus mengirimkan surat pemberitahuan ke kantor pusat media sosial yang bersangkutan, lengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung, antara lain fotokopi kartu identitas dan surat kematian. Proses ini pada dasarnya sama untuk setiap media sosial. Pihak keluarga yang mengirim surat hanya bisa menghapus atau menutup akun tersebut, tapi tidak bisa mengedit atau mengubah kontennya.

    Seperti yang terjadi di Amerika Serikat baru-baru ini. Karen Williams adalah seorang ibu yang kehilangan anak remajanya dalam sebuah kecelakaan motor. Setelah menemukan password anaknya, ia mengirimkan surel (surat elektronik) kepada Facebook untuk tidak menghapus akun tersebut karena ia ingin mengenal kehidupan anaknya terlebih dulu. Tapi, hanya dalam waktu dua jam setelah Karen mengirimkan surel, pihak Facebook sudah memblokir akses terhadap akun tersebut. Karen pun menempuh jalan pengadilan hanya demi mendapatkan hak untuk membuka akun anaknya. Setelah melalui proses pengadilan selama dua tahun, Karen diperbolehkan membuka akses akun Facebook anaknya selama 10 bulan, sebelum akun itu ditutup Facebook untuk selamanya. (f)

Melalui akun on-line banyak hal yang bisa Anda lakukan contohnya saja berbisnis, berikut ini adalah tip berbisnis melalui on-line. klik disini!


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?