Trending Topic
Adesagi dalam Kenangan

2 Jan 2012

Berita meninggalnya desainer Adesagi yang mendadak mengundang simpati dari berbagai penjuru. Editor mode, rekan desainer, sosialita, dan selebritas yang menjadi pelanggan setianya berduka. Dengan pembawaan yang ramah dan murah senyum, tak heran bila pria lulusan Bunka School of Fashion yang senang tampil preppy ini memiliki banyak teman.

Perjalanan karir Ade terbilang mulus. Kiprah fashionnya dimulai sejak tahun 1995. Layaknya murid sekolah mode yang baru lulus, ia rajin mengikuti kompetisi mode demi ambisi menempatkan namanya di peta mode Indonesia. Salah satunya adalah menjadi Finalis British Streetwear Design Competition Harper's Bazaar, dan menjadi desainer termuda yang dianugerahi The Best Mentor Fashion Consultant untuk sebuah program televisi.

Ia tak membatasi diri untuk bereksperimen. Profesi menjadi fashion stylist serta make up artist sempat dijajal. Ade beruntung, sebab kedua profesi inilah yang membawanya ke Eropa, Afrika Selatan dan beberapa negara di Asia. Inilah yang meluaskan cakrawalanya terhadap dunia fashion. Dari petualangan inilah Ade memahami bahwa rasa menggelitik saat melihat hamparan kain indah dan imajinasi yang menggebu untuk mewujudkannya menjadi gaun yang girlie merupakan panggilan sejatinya. Tak lama kemudian ia diterima sebagai asisten desainer Susi Hedijanto, hingga akhirnya memulai labelnya sendiri. Pencapaian ini termasuk cepat  untuk ukuran desainer yang terhitung ‘hijau’ di masa itu.

Rancangan Ade yang playful, sarat warna berani, dan kerap diberi sentuhan edgy tapi dikemas tetap feminin, segera mencuri hati sosialita yang mulai jenuh dengan gaun panjang penuh payet yang kala itu menjadi sajian utama catwalk. Di setiap fashion show Ade, front row selalu dipenuhi wanita cantik berbalut gaun cocktail rancangan paling gres yang akan dipamerkan di catwalk saat itu. Perlakuan istimewa ini hanya diberikan kepada sosialita dan selebritas yang masuk ke daftar klien VIP Ade. Tapi tak banyak yang tahu, hubungan klien - desainer ini hampir semuanya telah berkembang menjadi persahabatan akrab, tak lain karena karakter Ade yang easy going.

Dua tahun terakhir ini merupakan tahun keemasan bagi karir fashion Ade. Sejak diterima sebagai anggota termuda IPMI (Ikatan Perancang Muda Indonesia) namanya kian berkibar. Di tahun ini untuk kedua kalinya Ade tampil di Jakarta Fashion Week 2011/2012 lewat slot show IPMI. Segera, saat itu juga nama Ade melejit di majalah mode dan kerap disebut dalam diskusi seru para pengamat mode. Ditambah lagi, setiap fashion show nya selalu dipenuhi sosialita dan selebriti yang menjadi magnet para wartawan gosip, yang membuat wajahnya pun mulai dikenal publik.

Kenangan manis Femina bersama Adesagi telah terbina lama. Beberapa momen tak terlupakan bersamanya adalah ketika karyanya menyemarakkan acara Wajah Femina di tahun 2009, serta menghiasi halaman mode dan cover Annual majalah Femina yang banyak mendapatkan pujian. Trend Show IPMI 2011 adalah fashion shownya yang terakhir. Dengan menampilkan koleksi bertajuk 'Almost Famous'. sejumlah artis yang juga sahabatnya ikut memeragakan rangkaian busana Ade. Titi DJ, Dewi Sandra dan Vina Panduwinata adalah salah satunya. “Rancangan Adesagi selalu bold, dan berani membuat statement lewat warna terang dan gaya girlie khas Adesagi. Sayang sekali dunia mode kehilangan dirinya di saat karinya sedang melambung,“ kenang Tri Handoko, desainer senior IPMI yang melantik Adesagi menjadi anggota. (f) 



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?