Trending Topic
7 Destinasi Dark Tourism

30 Jan 2013



Jika menikmati desiran ombak di pantai, sejuknya udara pegunungan, atau tantangan extreme sports sudah menjadi hal biasa bagi Anda, coba dark tourism. Penelusuran sejarah ke situs-situs medan perang, penjara, situs perbudakan,  area pemakaman kuno yang diabadikan dan menjadi 'landmark' wisata suatu kota. Saksi bisu cerita manusia suatu masa.


































1.
Alcatraz, Amerika Serikat
Pulau Tahanan
 

Pulau yang berada di San Francisco Bay ini  berjarak 2,4 km dari perairan San Francisco. Di masa silam, pulau ini digunakan untuk keperluan dan kegiatan militer, termasuk penjara. Pada tahun 1934-1963, Alcatraz adalah ‘rumah’ bagi napi kelas berat, seperti Al ‘Scarface’ Capone, Robert Stroud, serta beberapa nama lain yang termasuk kriminal kelas kakap.

Selama 29 tahun beroperasi, penjara yang memiliki tingkat keamanan tertinggi ini tidak membiarkan tahanannya kabur hidup-hidup.

Tengok lima sel khusus bagi tahanan pembangkang yang ada di Blok D yang dijuluki ‘The Hole’. Ruang tahanan ini hanya berisi dipan dan kloset. Suasananya dingin dan lembap, karena tidak ada jendela dan tidak ada penerangan yang memadai. Kegelapan yang menggigit membuat suasana seakan berada di lubang dasar bumi.






2. Choeung Ek, Kamboja
 The Killing Field


Sejauh 17 km sebelah selatan Phnom Penh, Kamboja, terdapat sebuah perkebunan dan bekas kuburan Cina yang menyimpan kisah pilu. Di tempat ini rezim Khmer Merah mengeksekusi 17.000 orang dalam kurun waktu 1975 - 1979. Sebelum dieksekusi, mereka yang dianggap sebagai musuh negara akan dijebloskan ke penjara Tuol Sleng. Para tahanan akan diinterogasi dengan beragam aksi-aksi keji.

Kini, penjara Tuol Sleng dijadikan museum. Sejumlah koleksi barang autentik tersimpan, seperti  foto-foto korban, alat-alat siksaan, koleksi pakaian dan ranjang tahanan, serta tiang gantungan. Setelah serangkaian penyiksaan dilakukan, Khmer Merah membawa para tahanan ke Choeung Ek untuk dieksekusi.

Sebanyak 8.895 mayat yang mayoritas mantan tahanan politik dikuburkan secara massal di sini. Namun, sebagian besar dilempar begitu saja ke sebuah danau kecil yang terletak di belakang kuburan. Bekas-bekas pondok tempat para tentara bekerja, menyimpan peralatan eksekusi, dan mengurung para tahanan, juga masih bisa dilihat. Tempat yang dijuluki, The Killing Fields ini merekam sejarah kelam Kamboja, dibawah pimpinan Pol Pot.




3. Tower of London, Inggris
Sejarah gelap bangsawan Inggris


Terletak di pusat Kota London, di tepi utara Sungai Thames, ini dibangun tahun  1066, oleh Raja Inggris, William the Conqueror. Tower of London merupakan bangunan istana kerajaan yang juga berfungsi sebagai benteng dan penjara tertua di Eropa. Bagian tertua dari bangunan dan yang paling menarik perhatian adalah sebuah menara setinggi 90 kaki dengan lebar 4,6 meter yang dinamakan The White Tower. Di dalamnya, selain perhiasan dan mahkota raja dan ratu, ada pula koleksi baju besi yang dikenakan oleh Henry VIII, koleksi senjata, dan juga alat penyiksaan.

Di Bloody Tower, tempat hilangknya pangeran kecil Edward V dan adiknya, Richard, Duke of York, yang diduga dibunuh tahun 1483. Lalu, tempat Henry VI ditikam sampai mati saat berdoa pada tahun 1471 di Wakefield Tower.  Ada juga Kapel St Peter Vincula,  tempat peristirahatan terakhir tiga ratu Inggris, Anne Boleyn, Catherine Howard, dan Lady Jane Grey, setelah terlebih dahulu dipenggal  di The Green Tower. Konon, sampai sekarang arwah Anne Boleyn masih terlihat lalu- lalang sambil memegang kepalanya yang dipenggal. Hiii…  seram!





4. Catacombs, Prancis
Misteri bawah tanah kota Paris


Romantisisme Kota Paris memang memikat hati siapa pun turis yang datang. Namun, ada misteri yang terkubur di The Catacombs of Paris. Dibuka pada akhir abad ke-18, area pemakaman bawah tanah ini dulunya adalah gua dan terowongan sisa-sisa tambang batu bara di Paris. Kemudian, pada akhir abad ke-18 sampai pertengahan abad ke-19, pemerintah Prancis memindahkan sekitar 6 juta tengkorak manusia ke dalam Catacombs.

Saat menyusuri labirin dan koridor-koridor sempit tak berujung yang dipenuhi oleh tulang-belulang yang bertumpuk layaknya sandwich yang disebut dekorasi ‘romantico-macabre’. Di satu dinding terdapat tulang-belulang bentuk hati, salib, maupun huruf. Pilar-pilar yang menyangga terowongan pun ditempeli  tulang-belulang.
Makin ke dalam bisa ditemui, seperti belulang dari tokoh agama Saint Laurent. Ada pula Crypt of Sacellum, sebuah sarkofagus (kuburan batu) yang dikelilingi tengkorak.
 





5. Kamp Auschwitz, Polandia
Saksi bisu korban rezim Nazi


Sejak berkuasa tahun 1933, rezim Nazi membangun sejumlah fasilitas penjara untuk menahan dan menghabisi apa yang disebut ‘musuh negara’. Kamp terbesar yang didirikan adalah kamp konsentrasi  Auschwitz. Tempat ini merupakan kompleks dari beberapa kamp, di antaranya kamp konsentrasi, kamp pembantaian, dan kamp kerja paksa. Berlokasi di dekat Cracow (Krakow), Polandia, konon  jutaan manusia, menjadi korban.

 Mereka yang ditawan dimasukkan ke dalam ruangan gas, sementara tahanan lainnya mati kelaparan ataupun terjangkit penyakit kronis. Konon, di kamp ini dilakukan banyak  eksperimen medis ilegal.

Mereka yang selamat dari kematian ini, dirampas identitas pribadinya. Teror terburuk yang menjadi catatan suram dalam sejarah umat manusia ini menjadikan Auschwitz sebagai situs warisan dunia UNESCO dan salah satu tujuan dark tourism paling diminati.




6. Robben Island, Afrika Selatan

Pulau isolasi pejuang Apartheid


Dari abad ke-17 hingga abad ke-20, Robben Island berfungsi sebagai tempat pembuangan, isolasi,  dan memenjarakan para pembangkang lawan-lawan politik serta musuh rezim Apartheid. Pulau berbentuk oval sepanjang 3,3 km ini berlokasi di Tabel Bay, sebelah barat dari Pantai Bloubergstrand, Cape Town, Afrika Selatan.

Di sinilah Nelson Mandela, Kgalema Motlanthe, dan Jacob Zuma diisolasi selama puluhan tahun. Perjalanan menggunakan kapal ke Robben Island memakan waktu sekitar 35 menit dari Nelson Mandela Gateaway, V&A Waterfront di Cape Town. Sesampainya di sana, disambut sebuah gerbang bertuliskan ‘We Serve with Pride’. Penjara dengan keamanan maksimum ini dibentengi tembok beton dan kawat berduri yang membuatnya terlihat ’dingin’.




7. Colosseum, Italia
Arena pertumpahan darah gladiator Romawi kuno


Pada masa kejayaan Romawi, Colosseum menjadi tempat penyelenggaraan sebuah pertunjukan spektakuler, entah pertarungan antara binatang, pertarungan antara tahanan dan binatang, eksekusi tahanan, pertarungan air ataupun pertarungan antara gladiator. Selama ratusan tahun itu, diperkirakan ribuan orang maupun binatang mati dalam bangunan berbentuk elips yang mampu menampung lebih dari 50.000 penonton ini.

Deretan tempat duduk di Colosseum dibagi menjadi tingkatan-tingkatan yang berbeda berdasarkan status sosial dalam masyarakat Romawi. Bangunan Colosseum sendiri merupakan  sebuah mahakarya, baik bentuk maupun strukturnya.(WORO HARTARI TRIANTI)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?