1. Pahami momen paling agresif di lingkungan Anda: Lebaran, tahun baru, atau Imlek? Boleh juga melakukan bisnis ini sampai tiga kali setahun, yakni di ketiga momen perayaan tersebut.
2. Pilih bisnis sesuai kesenangan Anda, misalnya membuat kue kering.
3. Tentukan target market bisnis, minimal sebulan sebelumnya. Tentukan pula daerah penjualan dan jumlah pembeli potensial (lingkungan terdekat hingga jejaring sosial).
4. Beli bahan baku sebelum harga melonjak menjelang hari raya. Sesuaikan stok barang dengan jumlah pembeli potensial. Contohnya, untuk kue kering, Anda bisa menghitung 1 orang akan membeli 2 stoples. Jika pembeli potensial Anda 100 orang, cukup menyetok 200 stoples. Kelebihan barang sangat riskan pada bisnis musiman.
5. Pastikan produk Anda lebih unik dari produk sejenis. Mulai dari kemasan, rasa, sampai harga.
6. Jangan lupa menghitung biaya lain-lain, seperti biaya transportasi dan pulsa ponsel. Harga setiap barang harus bisa menutup biaya lain-lain ini.
7. Catat data setiap pembeli agar Anda bisa menjajakan barang pada mereka di musim berikutnya. Untuk memudahkan pembeli, sediakan contoh barang, layanan antar, dan sediakan kartu nama.
8. Tentukan jumlah keuntungan. Untuk makanan buatan sendiri, Anda bisa mengambil keuntungan dua kali lipat. Jika Anda reseller, cukup ambil keuntungan 20% – 30% dari harga barang.
Naomi Jayalaksana, Trifosa Dewi
Foto : NJL, FOS, Dok. Pribadi