Sex & Relationship
Saatnya Tune-Up

23 Oct 2013


Sexual compatibility diartikan sebagai seberapa besar Anda dan pasangan berbagi kesamaan preferensi, keinginan, dan kebutuhan seksual. “Sexual compatibility mencakup banyak hal, termasuk hasrat pribadi Anda dalam berhubungan seks, frekuensi berhubungan seks yang Anda inginkan, posisi dan variasi bercinta yang Anda harapkan, tingkat kenyamanan Anda dalam melakukan eksplorasi seksual, hingga seberapa mudahnya Anda membicarakan seks dengan pasangan,” jelas seksolog dr. Ferryal Loetan, ASC&T, Sp.RM, MKes.

Bentuk lain dari sexual compatibility adalah seberapa banyak Anda dan pasangan memiliki kesamaan yang membuat hasrat seksual Anda muncul dan menghilang, baik itu berupa emosi, pikiran, atau perilaku. Sexual compatibility tidak akan selalu sama. Bahkan, ini adalah sesuatu yang mengalami perubahan dan berkembang dari waktu ke waktu, terutama ketika hubungan Anda dan pasangan menjadi  makin dewasa. Anda tentu tidak akan menemukan sexual compatibility setelah hubungan seks yang pertama atau kedua.

Kabar baiknya, meski sexual compatibility belum setara, Anda dan pasangan masih bisa memperbaiki dan mengusahakannya agar lebih selaras. Namun, pastikan dulu bahwa aspek lain dalam hubungan pernikahan Anda berjalan baik. Jika semuanya baik-baik saja dan tidak ada satu pun di antara Anda dan pasangan yang terlalu sensitif menghadapinya, Anda berdua akan menikmati proses sexual compatibility ini.

“Memahami bagaimana perasaan pasangan terhadap aktivitas seksual Anda berdua adalah hal yang penting. Tidak ada salahnya Anda bertanya apakah pasangan   merasa senang dengan kegiatan bercinta yang baru Anda lakukan. Pancing dia untuk terbuka dengan mengungkapkan perasaan Anda terlebih dahulu,” saran dr. Ferry.

Kadar keterbukaan pasangan Anda mengenai harapan seksualnya bisa mengindikasikan kedekatan emosional Anda berdua. Karena, beberapa orang cenderung terbuka terhadap masalah seks ketika mereka merasa nyaman secara emosional. Sementara, ada juga orang yang cenderung membutuhkan seks untuk merasa dekat secara emosional dengan orang lain.

“Sama saja dengan aspek lain dalam pernikahan, Anda harus bisa membicarakan mengenai harapan-harapan Anda terhadap kehidupan seksual Anda berdua,” papar dr. Ferry. Menurutnya, rasa malu untuk mengungkapkannya atau hanya berharap pasangan Anda bisa membaca pikiran Anda, sia-sia saja. Terkadang, Anda harus meminta untuk mendapatkan apa yang Anda  inginkan.

Jika sulit untuk memulainya, cobalah dengan mengajak pasangan untuk menuliskan harapan-harapan seksualnya. “Keterbukaan ini perlu dilatih. Jika Anda dan pasangan adalah orang yang tertutup, mulailah membuka diri dan bersabarlah. Biarkan hal ini berkembang seiring waktu, jangan terlalu memaksakannya juga. Berhenti pula membandingkan kehidupan seksual Anda dengan kehidupan seksual orang lain, karena tiap pasangan memiliki hubungan yang unik. Anda berdua memiliki tanggung jawab yang sama atas kehidupan seksual Anda,” tegasnya. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?