Menurut dr. Dwiana Ocviyanti Sp.OG, hal pertama yang perlu dicari tahu adalah jenis kistanya. Ada berbagai jenis kista pada indung telur, di antaranya kista endometriosis (dermoid), kista serosum, dan kista musinosum. Pada kista yang berjenis endometriosis, umumnya dokter tidak mengangkat seluruh indung telur, tapi hanya bagian yang mengandung kista. Dengan demikian, kemungkinan Anda mendapatkan anak tentu masih ada. Karena, selain sebagian indung telur pada sisi yang dioperasi masih ada, Anda masih memiliki satu indung telur di sisi yang lain (wanita umumnya punya 2 indung telur).
Dokter akan mengetahui jenis kista Anda dengan mengamati pada saat operasi dan mengirim jaringan kista tersebut ke laboratorium patologi anatomi. Semua pasien berhak mengetahui dan memiliki hasil pemeriksaan laboratorium itu dan sangat dianjurkan untuk menyimpan dalam file pribadi karena hal ini dapat berhubungan dengan kondisi yang mungkin dialaminya di masa mendatang.
Pada endometriosis misalnya, sangat mungkin untuk kembali muncul, baik pada indung telur yang dioperasi ataupun pada indung telur yang satu lagi. Untuk itu, pasien kista endometriosis harus rajin kontrol ke dokter. Sedangkan untuk jenis kista lain, seperti serosum dan musinosum, harus segera diangkat karena membahayakan dan mengganggu kehamilan.(f)