33% mengangkat telepon saat sedang berhubungan intim. Penelitian yang dilakukan Durham University, Inggris, bekerja sama dengan Durex tahun 2015, pada 30 pasangan berusia 18-55 tahun, menemukan bahwa 10 di antaranya pernah mengangkat telepon saat sedang bercinta. Beberapa peserta juga mengaku pernah tergesa-gesa menyelesaikan hubungan seks agar bisa membalas pesan di smartphone mereka.
Melihat penelitian ini, psikolog seksual Zoya Amirin berpendapat, tak jarang, seseorang memperlakukan pasangannya dengan taken for granted. Anda menganggap pasangan sebagai orang yang sama-sama dewasa, dan sudah sama-sama tahu akan pentingnya teknologi dalam hidup masing-masing, karena sama-sama mempergunakan smartphone untuk berbagai urusan. Sayangnya, inilah yang justru berpotensi membuat Anda dan pasangan jadi bertumbuh secara terpisah (grow apart), tidak saling membina koneksi.
"Padahal, adanya gadget seharusnya membuat Anda dan pasangan bisa lebih terhubung, bukannya malah saling menjauh, bahkan ketika sedang berada bersisian," ungkapnya menyayangkan.
Bila hal ini sudah terjadi, mulailah untuk menjadi lebih mindful. Biasakanlah agar hati dan pikiran kita berada di mana fisik kita berada, baik itu saat bekerja maupun saat menghabiskan waktu berdua dengan pasangan. Buat jarak dengan gadget Anda, renungkan mengapa Anda merasa lebih excited pada hal-hal lain dibandingkan pasangan Anda sendiri. Penting untuk terlebih dulu menyadari mengapa Anda merasakan apa yang tengah Anda rasakan. Itu akan sangat membantu mencegah Anda kehilangan banyak hal, yang sebenarnya bisa diselamatkan, dalam hubungan Anda dan pasangan, dibandingkan dengan hanya membatasi penggunaan gadget.
"Sebagai wanita, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mengungkapkan bahwa Anda merasa lebih dicintai jika pasangan menunjukkan perhatiannya lewat pujian. Dengan demikian, Anda justru mengundang pasangan untuk membahagiakan Anda, sekaligus memberi tahunya tanpa membuatnya merasa terpaksa memenuhi permintaan Anda," saran Zoya. (f)
