T. Saya berencana menikah dalam waktu dekat dan tertarik pada tawaran produk sebuah bank, yaitu pinjaman dana pernikahan dengan cicilan tetap. Apakah pinjaman jenis ini menguntungkan saya dan pasangan ke depannya?
Nuri - Depok
J. Menurut Perencana Keuangan Independen, Ligwina Hananto, dana menikah adalah salah satu tujuan finansial yang paling sulit untuk direncanakan. Jangka waktunya selalu pendek dan jumlahnya selalu besar. Padahal, prinsip rencana keuangan sangat menganjurkan mengumpulkan dana besar dalam waktu panjang.
Akan menjadi masalah besar ketika pasangan memutuskan menikah dengan berutang, apalagi dengan kredit bercicilan tetap tanpa menggunakan agunan. Utang hanya baik jika digunakan untuk membeli aset, misalnya rumah atau mobil.
Saya tidak setuju jika Anda memutuskan berutang untuk dana menikah. Bayangkan efek jangka panjangnya: Anda dan pasangan memasuki fase hidup baru dengan beban utang yang tidak jadi apa-apa, hanya tenda, makanan, undangan, baju pernikahan, dan sebagainya. Padahal, setelah menikah nanti Anda harus menyiapkan rumah dan, suatu hari, anak!
Saran saya, bagaimana kalau Anda menabung sisa gaji, THR, dan bonus untuk 1-2 tahun ke depan? Supaya memulai hidup baru dengan keuangan yang sehat juga, bukan dengan cicilan tenda.(f)
