Tahun ini asisten rumah tangga (ART) memutuskan untuk pensiun. Ia sudah bekerja di rumah keluarga selama hampir 8 tahun, dengan gaji terakhir Rp2,5 juta. Jika ingin memberikan pesangon layak, bagaimana cara menghitungnya?
Perencana Keuangan Independen, Ligwina Hananto, menyatakan, tidak tahu aturan ketenagakerjaan mana yang mengatur pesangon untuk asisten rumah tangga. Seorang teman di sebuah bank bercerita bahwa ia berhak mendapatkan pesangon 2 kali gaji bulanan, jika mengundurkan diri. Sementara untuk pensiun, jumlahnya tergantung pada dana pensiun kantor.
Ligwina mengisahkan, pernah memiliki ART yang ternyata keinginan untuk kembali bersekolahnya sangat tinggi. Jadi, ketika ia memutuskan berhenti, ia tidak memberikan pesangon besar, tetapi terus mengirimkan semacam uang bulanan untuk membantu biaya sekolahnya. Sementara, untuk seorang sopir yang bekerja sangat baik lalu memutuskan keluar, ia memberikan sejumlah uang yang setara dengan nilai tanah yang ia idamkan di kampungnya.
Untuk kasus ini, Anda bisa mulai menghitung perkiraan 'pesangon' yang ingin diberikan, mengacu pada kemampuan Anda. Misalnya, Anda bisa memberikan 8 kali penghasilan bulanan terakhir, untuk melambangkan 8 tahun masa bekerja. Atau bisa juga berupa hadiah emas batangan. Mana pun yang Anda ingin berikan, perhatikan manfaat untuk sang ART sendiri.(f)