THR sudah di tangan. Jangan senang dulu, sebaiknya jangan dihabiskan untuk belanja. Menurut perencana keuangan independen, Ligwina Hananto, THR biasanya memang digunakan untuk keperluan hari raya. Namun demikian, ada baiknya disisihkan sebagian untuk investasi. Berapa besarnya, tentu tergantung pada masing-masing individu. Prioritas setiap orang pasti berbeda.

Yang jelas, THR adalah penghasilan tahunan. Jadi sebelum dipakai habis untuk pengeluaran hari raya, bayar utang atau investasi, periksa dulu total penghasilan tahunan (THR, bonus, insentif, dll) dan pengeluaran tahunan (premi asuransi, liburan, zakat, sedekah, uang sekolah, dll). Coba jabarkan dari Januari hingga Desember. Di sini kita akan melihat bahwa di bulan-bulan bonus atau THR datang, pengeluaran belum tentu singkron dengan bulan-bulan tersebut. Maka perlu ada rencana pembayaran pengeluaran tahunan menggunakan penghasilan tahunan, termasuk THR.

Sekarang kalau sudah jelas pengeluaran tahunan apa saja, Anda bisa tahu THR ini memang bisa dipakai untuk pengeluaran lain atau hanya hari raya saja. Kalau memang cukup, ya silakan saja. Tapi jangan lupa ya, masih ada Hari Idul Adha dan perlu berkurban. Itu bayarnya pakai THR juga, lho! (f)
 

---