Money
Amankan Uang Anda!

17 Oct 2011

“Cara paling mudah untuk mengatur keuangan adalah membagi pos pengeluaran,” kata Prita Hapsari Ghozie dari Zap Finance. Sebaiknya setiap orang memang memiliki 3 rekening, yaitu rekening gaji atau penghasilan, rekening operasional, dan rekening tabungan.

“Yang disebut rekening tabungan bukan simpanan yang numpang lewat. Bukan simpanan yang kalau kita lagi kurang uang, uangnya diambil. Makanya, kalau semua penghasilan yang kita dapat, disimpan di satu rekening, tidak mengherankan kalau semua lewat begitu saja,” komentar Prita. Untuk rekening tabungan ini, boleh saja dengan kartu debit, tapi jangan sering-sering dibawa, kan bukan untuk belanja.

Bagaimana menyisihkan dana untuk rekening tabungan? Setelah seluruh penghasilan Anda masuk ke rekening A, bayar dulu utang Anda. Ini prioritas Anda, kalau tidak mau dikejar-kejar debt collector. Lalu tarik lagi dana untuk masuk ke rekening operasional. Kartu debit inilah yang perlu dibawa ke mana-mana: belanja bulanan, makan, beli bensin, bayar tagihan listrik, air, telepon, membayar premi asuransi, dan semua yang sifatnya pengeluaran rutin.

Setelah semua ‘diamankan’, Anda bisa mulai menabung. Idealnya, besarnya adalah 30% dari penghasilan. Tapi, Prita menyarankan, “Kalau kita tidak punya kebiasaan menabung, pastinya sulit sekali kalau langsung mulai dengan 30%. Mulai saja dengan 10% dari penghasilan, lalu naik sedikit demi sedikit, 11%, 12%, dan seterusnya.”

Tabungan dalam bentuk dana tunai ini sebenarnya bukan sekadar simpanan, tapi berfungsi sebagai dana darurat. Contoh sederhana, kalau tiba-tiba genting Anda bocor atau kulkas Anda perlu diganti, Anda tak perlu menggangu dana pengeluaran rutin, atau malah menunda pembayaran cicilan utang. Dana membetulkan genting dan membeli kulkas ini bisa diambil dari rekening tabungan. Jadi, meski beli kulkas baru, Anda tetap bisa hidup layak sampai akhir bulan.

Dana darurat ini idealnya besarnya ditentukan oleh pengeluaran rutin. “Untuk lajang, besarnya 3-4 kali pengeluaran rutin, sedangkan yang menikah dan punya anak, besarnya antara 8-12 kali pengeluaran rutin,” kata Prita. Tidak hanya untuk membiayai kebutuhan mendadak, dana ini juga berperan sebagai penyambung hidup bila sesuatu yang buruk terjadi. “Katakanlah pencari nafkah kehilangan pekerjaan, keluarga masih bisa bertahan hingga beberapa bulan ke depan sampai si pencari nafkah itu memperoleh sumber pendapatan lagi,” jelas Prita.

Tapi, Prita menegaskan,  tak perlu kaget karena ternyata Anda membutuhkan dana darurat sebesar itu. “Kumpulkan sedikit demi sedikit. Kalau dana itu baru bisa Anda capai 5 tahun dari sekarang pun, tidak apa-apa. Yang penting adalah usaha Anda untuk menabung.”

Prillia Herawati





 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?