Health & Diet
Waspadai Lalat

17 Jun 2014


Di mana ada makanan, di situ pasti lalat akan ‘bertamu’. Ukurannya yang kecil membuat lalat mudah masuk ke dalam rumah, dari celah amat kecil sekalipun. Beberapa jenis lalat yang perlu diwaspadai di antaranya  lalat rumah (Musca domestica), lalat hijau (Lucilla seritica), lalat biru (Calliphora vornituria), dan lalat latirine (Fannia canicularis). Lalu, ada pula lalat buah (Tephritidae, lalat buah besar,  dan Drosophilidae, lalat buah kecil).

Di Afrika, ada lalat tsetse yang menularkan protozoa penyebab penyakit tidur. Lalat hitam bisa menyebabkan kebutaan. Ada pula lalat pasir yang dapat membawa protozoa yang menyebabkan leismaniasis, penyakit yang dapat melumpuhkan.

Lalat buah adalah lalat yang mudah ‘terpanggil’ jika ada buah yang masak. Mereka bisa mengendus bau buah ataupun sayuran dari jarak yang lumayan jauh. Lalat dari tempat kotor dan busuk kemudian hinggap di makanan sehingga makanan terkontaminasi. Sekalinya mereka berada di dalam rumah, mereka akan langsung bereproduksi.

Lalat berkembang biak di tempat-tempat yang terdapat sampah basah hasil buangan rumah tangga, bangkai, juga pada zat-zat organik yang sedang membusuk. Lalat membawa patogen itu di kaki dan rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya. Lalat dapat membawa zat pencemar dari tinja dan meneruskannya ketika mereka hinggap di atas makanan atau minuman kita. Dengan cara inilah manusia tertular penyakit.

“Lalat yang hinggap di makanan yang kita makan dapat menyebabkan kuman tersebut masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan penyakit. Berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat biasanya berhubungan dengan saluran pencernaan, seperti diare dan demam typhoid,” tutur dr. I Made C. Wirawan.

TIP:
Cara terbaik untuk menghindari gangguan lalat adalah dengan selalu menjaga kebersihan di lingkungan sekitar tempat tinggal dan tidak membuang sampah organik sembarangan.  Selain itu, perhatikan pula tempat penyimpanan makanan. “Simpan makanan pada tempat yang tertutup rapat dan bersih sehingga serangga-serangga penyebab penyakit tidak dapat memasukinya,” saran dr. Made.

FICKY YUSRINI



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?