Segala sesuatu harus melewati proses masing-masing, termasuk pembentukan otot ataupun pembakaran lemak. Proses itu bisa dipercepat, tapi ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Sebelum memilih jenis olahraga yang sesuai, perhatikan dulu apa tujuan Anda.
EMS adalah jenis olahraga weight training yang cocok bagi Anda yang ingin membentuk dan meningkatkan massa otot. Prinsip penggunaan aliran listrik untuk mengaktifkan otot-otot tubuh juga digunakan pada fisioterapi dan terbukti efektif pada pasien-pasien stroke, misalnya.
Sedangkan Hypoxi tergolong olahraga kardio yang cocok untuk pembakaran lemak. Hypoxi menggabungkan hypobaric dan hyperbaric chamber dengan olahraga. Pada hyperbaric chamber (air pressure), tekanan udara meningkat sehingga oksigen lebih banyak masuk ke dalam sel-sel darah. Dampaknya, metabolisme tubuh pun meningkat.
Sebaliknya, pada hypobaric chamber (air vacuum), tekanan udara ditekan sehingga oksigen yang masuk ke dalam tubuh pun berkurang. Di sini, tubuh beradaptasi dengan memproduksi sel-sel darah merah lebih banyak agar bisa menyerap oksigen lebih optimal. Efeknya sama, metabolisme tubuh juga meningkat.
Nah, Focus T25 mencakup weight training dan juga kardio. Dengan olahraga kardio, kerja jantung Anda dilatih menjadi lebih optimal dan bugar. Sedangkan dengan weight training, otot-otot tubuh Anda dilatih dan dibentuk, sehingga massa otot pun meningkat. Dengan massa otot yang lebih baik, metabolisme tubuh akan meningkat, dan pada akhirnya pembakaran lemak pun lebih optimal.
Jadi, jika Anda lebih memilih Hypoxi, sebaiknya juga lakukan olahraga weight training agar otot lebih terlatih dan metabolisme tubuh makin baik. Demikian juga jika Anda lebih memilih EMS, lengkapi dengan melakukan olahraga kardio, seperti aerobik atau berenang.
Yang perlu Anda perhatikan, apa pun olahraga yang Anda pilih, tidak ada proses instan untuk meraih bentuk tubuh ideal. Pertama, Anda tetap perlu melakukan olahraga rutin secara kontinu. Kedua, Anda juga perlu melakukan perbaikan pola makan dan gaya hidup agar hasilnya lebih optimal.
Sebelum berolahraga, pahamilah bahwa kondisi tubuh tiap orang berbeda-beda. Sebaiknya berkonsultasilah terlebih dahulu kepada dokter. Lakukan medical check up untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda sesungguhnya, untuk menghindari masalah yang tak diinginkan.
Terakhir, ketahuilah batas kemampuan tubuh Anda. Meski ketiga olahraga ini menyatakan bisa memberikan hasil maksimal dalam waktu yang minimal, tidak berarti melakukannya lebih sering bisa memberikan hasil yang lebih baik. Patuhi aturan batasan latihan yang diberikan operator olahraga-olahraga tersebut. (EKA JANUWATI)
