Ketika Anda disarankan dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, sebaiknya Anda tidak pasrah begitu saja. Tanyakan dulu, tes apa saja yang disarankan, apa tujuan pemeriksaan itu, ke mana arah kecurigaan diagnosis, serta apa kemungkinan yang bisa ditunjukkan oleh pemeriksaan tersebut? Kadang-kadang, gejala penyakit tampak ringan dan hanya terasa seolah sedang kelelahan, sehingga penderita tidak menyadarinya. Namun, ketika ke dokter tiba-tiba Anda dinyatakan mengidap penyakit tertentu karena hasil pemeriksaan yang jauh dari batas normal.
“Kini, telah terjadi pergeseran paradigma penyakit dari penyakit infeksi menuju penyakit degeneratif yang banyak disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, sehingga keluhan pasien sering butuh pemeriksaan lebih komprehensif. Misalnya, bila pasien mengeluh panas, mual, muntah dan diare, dokter akan menyarankan pemeriksaan penyaring, seperti hematologi lengkap dan pemeriksaan spesifik untuk tes tifus atau demam berdarah,” ujar dr. M. Arief Novianto, MKK, Spesialis Okupasi (Kesehatan Kerja) dari Caya Laboratorium Klinik, Depok.
Pemeriksaan dasar untuk mendeteksi penyakit-penyakit metabolis, seperti diabetes, gangguan ginjal, jantung, dan pembuluh darah biasanya memang dilakukan atas rekomendasi dokter. Tetapi, menurut dr. Arief, pasien dalam kondisi darurat dapat meminta pemeriksaan langsung di laboratorium. Namun, ia mewanti-wanti, hasil itu harus segera dikonsultasikan kepada dokter untuk penanganan lebih lanjut.