Radang Usus
Radang usus bisa disebabkan oleh infeksi maupun non-infeksi. Radang non-infeksi contohnya pada penyakit crohn dan colitis ulcerosa (gangguan usus yang berhubungan dengan daya tahan tubuh). Radang usus karena infeksi terbanyak disebabkan oleh bakteri. Penyebab lainnya adalah karena virus, jamur, maupun parasit.
Umumnya, radang usus menimbulkan gejala diare, mulas, kadangkala disertai demam. Pada radang usus yang disebabkan oleh parasit amuba, gejala yang muncul sering kali disertai nyeri hebat dengan buang air besar berdarah dan berlendir.
Menurut dr. Bahdar T. Johan, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam dari RS Premier Bintaro, Tangerang, radang usus biasanya ditangani dengan hidrasi atau pemberian cairan pengganti serta pengobatan untuk penyebab penyakitnya. Misalnya saja, dengan pemberian antibiotika, antiparasit, antijamur, dan lainnya. Pemberian norit juga dianjurkan bagi pendeita infeksi usus ini.
Kebocoran pada Usus
“Kebocoran pada usus dapat terjadi akibat luka tusuk, komplikasi dari radang usus, atau radang usus buntu akut,” ujar dr. Bahdar. Gejala yang ditimbulkan dari kebocoran pada usus ini berupa rasa nyeri perut yang hebat, perut terasa tegang karena menahan nyeri, gerak usus menghilang, dan demam tinggi. Bila tidak segera ditangani dengan prosedur operasi, bisa berakibat kematian.(f)