Padahal, semua vaksin lama- kelamaan akan berkurang perlindungannya. Saat dewasa, biasanya efektivitas vaksin yang dulu diberikan saat masih kanak-kanak sudah menurun. Tak ada salahnya jika pernikahan menjadi momentum untuk merancang kesehatan Anda, pasangan, dan keturunan di masa datang.
>>Vaksin Tetanus
Ini vaksinasi yang paling umum dilakukan, bahkan jadi salah satu persyaratan pernikahan di Indonesia. Tujuannya, mencegah infeksi pada bayi, jika saat dilahirkan kondisi lingkungannya kurang steril. Infeksi tetanus pada bayi yang baru dilahirkan bisa mengakibatkan kematian.
>>Vaksin HPV
Vaksin ini penting untuk melindungi dari infeksi human papilloma virus, penyebab utama kanker leher rahim (serviks). Kanker serviks merupakan kanker kedua terbanyak yang diderita wanita, menurut badan kesehatan dunia WHO juga Sistem Informasi RS tahun 2008 yang dilansir dalam situs Departemen Kesehatan RI.
Vaksin HPV tidak hanya diperlukan wanita, kini pria pun disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV. “Dari hasil penelitian, ternyata vaksin HPV jenis quadrivalent vaccine (gardasil) dapat mencegah pria terkena kanker penis dan kutil kelamin pada penis. Jadi, kami sekarang juga menganjurkan pria untuk melakukan vaksinasi HPV quadrivalent vaccine,” kata dr. iris. Jika pria terlindungi dari HPV, maka kemungkinan ia menularkannya kepada pasangan juga dapat dicegah.
>>Vaksin Hepatitis B dan MMR
Vaksin lain yang mungkin disarankan untuk wanita dan pria adalah vaksin MMR untuk melindungi dari rubella dan vaksin hepatitis B. “Keduanya perlu untuk orang dewasa secara umum, apalagi Indonesia adalah daerah endemik hepatitis B. Namun, jika ingin dijadikan bagian dari persiapan pernikahan, tentu momennya tepat.” Masing-masing vaksin memerlukan waktu. Vaksin HPV dan hepatitis B, misalnya, perlu dilakukan tiga kali penyuntikan dengan jarak satu sama lain dua bulan. Artinya, perlu waktu enam bulan.
Bagaimana jika Anda dan pasangan termasuk ‘cinta kilat’ yang hanya butuh beberapa bulan kenal, pacaran, dan memutuskan menikah? “Anda dan pasangan bisa memiliih untuk pemeriksaan TORCH dan vaksinasi HPV saja. Sisanya, bisa dilakukan setelah menikah.”
Nuri Fajriati