”Pada penderita serangan jantung, sambil menunggu bantuan medis bisa diberikan dua tablet aspirin. Tapi, untuk jenis tablet nitrat yang diberikan di bawah lidah, harus dilakukan dokter,” kata dr. Ugi.
Dokter Ugi melanjutkan, bila kondisi penderita tidak sadar, periksa napas dan detak jantungnya di leher. Jika napas terhenti, tapi jantungnya masih berdetak, beri pernapasan buatan. ”Dan jika jantungnya berhenti berdetak, berikan pijat jantung luar. Namun, untuk pijat ini, perlu pengetahuan dan latihan untuk bisa melakukannya secara tepat. Karenanya, Anda perlu mengikuti pelatihan khusus.”
Saat ini banyak institusi menyediakan pelatihan pemberian pertolongan pada kecelakaan (P3K) atau first aid training. Di antaranya:
1. Medic One, Jl. Prapanca Raya No. 6A Jakarta. Telp: (021) 7259111.
2. Palang Merah Indonesia Jakarta Pusat. Jl. Pecenongan No.82 Jakarta.
Telp: (021) 3841474
3. SOS Medical Klinik, Jl. Puri Sakti No. 10 Cipete, Jakarta. Telp: (021) 750 5973.
Dalam pelatihan ini, setiap peserta mendapat pengetahuan dasar tentang kondisi-kondisi gawat sehari-hari, serta penanganannya. “Seorang penolong sebaiknya punya sertifikat dari pelatihan. Tapi, pengetahuan dasarnya bisa pula dipelajari sendiri (lihat nomor 7). Yang jelas, penolong harus punya keberanian. Kalau ragu-ragu, sebaiknya tidak usah melakukannya sendiri, cukup amankan penderita dan periksa keadaannya, lalu segera cari pertolongan,” ujar dr. Ugi. (f)
