Health & Diet
Pengobatan dengan Cara Hipnosis

16 Jun 2011

Banyak orang menganggap hipnosis dekat dengan kejahatan (gendam), atau hiburan televisi ala Uya Kuya dan Romy Rafael (hipnotisme). Padahal, hipnosis sudah sejak lama bisa digunakan untuk terapeutik atau pengobatan, dikenal dengan istilah hipnoterapi. Pengobatan ini memanfaatkan dan mengolah kekuatan pikiran untuk kesembuhan. Para praktisi hipnoterapi percaya, tubuh bisa diajak bicara melalui mind and body connection.

1. Hypnoyoga untuk Keseimbangan Pikiran

Dikenalkan oleh Diane L. England, terapi ini mengombinasikan hipnosis dengan yoga. Kedua, teknik pijitan, pasien dibantu terapis untuk merelakskan bagian tertentu, misalnya kepala, leher, pundak, dan tangan. Saat relaks, pasien lebih mudah masuk dalam kondisi trance (kesadaran menurun tapi tidak sampai hilang kontrol).

Saat itulah, Anda siap menjalani hipnoterapi. Terapi ini sangat bermanfaat untuk keseimbangan psikis dan menenangkan pikiran, sehingga tubuh lebih sehat dan bahagia. Hypnoyoga dapat membuat seseorang lebih aware dengan apa yang terjadi dalam dirinya. Dengan hypnoyoga, wanita bisa lebih menikmati hidup dan bersyukur dengan apa yang dimiliki.

2. Hipnoterapi untuk Pain Management

Bertujuan untuk mengurangi berbagai keluhan rasa sakit —migrain, nyeri haid, backpain, sakit sehabis kecelakaan— hipnosis yang satu ini bekerja dengan cara ‘memanggil’ pain killer alami dari tubuh sendiri. Terapis ‘berkata’ pada alam bawah sadar pasien, untuk ‘memanggil’ bagian tubuh yang bertanggung jawab memproduksi hormon endorfin, agar menyediakan produksi yang cukup untuk mengatasi sakit.

Ada pula teknik object imagery atau visualisasi rasa sakit. Pasien ‘berkata’ pada bagian tubuh tertentu, supaya bagian tersebut mati rasa, atau kebas. Karena nyeri haid datang setiap bulan, biasanya terapis akan ‘menanamkan jangkar’ di salah satu anggota tubuh pasien.

Untuk memasukkan sugesti pada alam bawah sadar, sebaiknya tak menggunakan kata berawalan ‘tidak’. Alam bawah sadar tidak bisa menerima sugesti negatif. Untuk pain management, ‘mantra’ tidak boleh berbunyi ‘tidak sakit’, ‘tidak perih’, dan lain-lain. (f)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?