Health & Diet
Mie Instan Versus Kesehatan

16 Jun 2011

Semangkuk mi instan rebus, plus telur, sawi hijau, dan irisan cabai rawit adalah sebuah godaan yang sulit ditolak. Apalagi jika dimakan di saat udara sedang dingin. Nikmat sekali. Apakah Anda termasuk orang yang suka mengonsumsi mi instan?

Banyak yang mengatakan mi instan tidak bagus untuk kesehatan. Benar nggak, ya?

Menurut Emilia Achmadi, nutrisionist, pengaruh mi instan pada tiap orang dipengaruhi oleh banyak faktor. ”Berapa banyak dan seberapa sering ia mengonsumsi mi instan, serta bagaimana pola makannya secara keseluruhan, sangat memengaruhi efek yang dihasilkan,” jelas Emilia.

Masih banyak fakor lain yang dapat menjelaskan pengaruh mi instan bagi kesehatan seseorang. Misalnya, makanan apa lagi yang biasa disantap selain mi instan? Apakah terbiasa mengonsumsi makanan sehat seperti buah, sayur, dan susu? Bagaimana asupan garam dari makanan lainnya? Bagaimana kebiasaan minumnya? Atau bagaimana kondisi kesehatan organ pencernaan dan ginjalnya?

”Untuk orang sehat dengan semua fungsi organ yang bekerja dengan baik, mengonsumsi makanan kemasan, termasuk mi instan, dalam frekuensi rendah (seminggu – dua minggu sekali) tidak akan membahayakan kesehatan,” tutur ahli gizi dari komunitas Sehati ini.

Namun, menurut Emilia, memang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi mi instan. Beberapa komposisi bahannya ada yang berlebihan sehingga bisa mengancam kesehatan jika terlalu sering dikonsumsi. Menyantap mi instan bersama telur dan sayuran memang bisa menambah asupan gizi yang baik, tapi cara ini tidak bisa menghilangkan efek negatif dari beberapa kandungannya yang berlebihan.

“Selama produsen bertanggung jawab dan disiplin mengikuti peraturan yang berlaku, seperti sekarang ini, keamanan mi instan sebenarnya bisa dijamin,” ungkap Purwiyatno Hariyadi, direktur SEAFAST Centre, Menurutnya, yang paling penting, konsumen harus selalu menjalankan perilaku makan sehat, yaitu dengan mengonsumsi aneka ragam jenis pangan dan jangan terlalu berlebihan mengonsumsi sebuah produk pangan. Dalam menyusun menu sehari-hari, upayakan untuk selalu mengandung makanan pokok, lauk, sayur, dan buah. (f)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?