Gusi merupakan jaringan lunak di dalam mulut. Keberadaan gusi mengelilingi bawah gigi (akar gigi). Fungsi utama gusi adalah melindungi tulang dan akar gigi. Selain itu, gusi berperan sebagai pembentuk keindahan ketika Anda tersenyum. Di dalam gusi terdapat tulang penyangga yang membuat gigi berada kokoh di tempatnya. Juga ligamen periodontal, jaringan ikat yang berfungsi seperti shock breaker, menjaga posisi gusi dan gigi tetap stabil saat Anda mengunyah makanan.
Kesehatan gusi juga bisa memengaruhi kesehatan jantung. Gusi bisa jadi ‘jalan masuk’ bagi mikroba di plak gigi ke dalam tubuh dan menyebabkan peradangan pembuluh darah. Pada akhirnya memicu terjadinya penyakit, seperti gangguan jantung hingga diabetes. Orang awam sering tidak menyadari bahwa kebiasaan mereka memiliki andil dalam merusak gusi, berikut ini di antaranya:
- Tidak langsung membersihkan sisa makanan. Inilah penyebab utama kerusakan gusi. Sisa makanan menjadi plak dan kalkulus atau tartar (plak yang sudah mengeras) yang membuat bakteri mudah menempel. Plak yang menumpuk kian lama akan merusak sisi dalam gusi. Ini membuat gigi goyang. Akibatnya, gigi mudah tanggal.
- Menggunakan tusuk gigi untuk mencongkel sisa makanan di gigi, setelah makan. Kebiasaan ini bisa melukai gusi. Lebih baik gunakan benang interdental atau dentalfloss untuk membersihkan sela-sela gusi.
- Susunan gigi tidak rata atau gigi berjejal (crowding) dan tambalan gigi yang kasar (overhanging/overcountur). Pada kondisi ini plak gigi yang menempel pada gigi akan sulit dibersihkan dengan menggosok gigi saja. Pada orang yang memakai kawat gigi, harus ekstra dalam membersihkan gigi dan gusi. Karena, risiko plak yang menumpuk lebih besar daripada orang yang tidak menggunakan kawat gigi.
- Rokok. Risiko terkena penyakit gusi dan tulang penyangga lebih besar. Karena, ketika merokok, ada sel-sel tubuh yang hancur. Namun, imun tubuh tidak bekerja sehingga perokok tidak mengeluarkan darah saat gusinya mengalami peradangan. Karena indikator awal tidak terlihat, padahal plak makin menumpuk. Mereka yang perokok sebaiknya membersihkan karang gigi tiap 3 bulan sekali.
Daria Gumulya
Foto: Corbis