Health & Diet
Kenali Penyebab Alergi

3 Feb 2015


“Menangani alergi harus dari akarnya. Penting untuk mengetahui apa faktor pencetus dan status alerginya, agar kekambuhan dapat dihindari,” jelas Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM dari Divisi Alergi Imunologi Klinik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM.
   
Menurut Dr. Iris, perubahan cuaca dapat membuat tubuh menjadi sensitif terhadap debu dan jamur. Apalagi, di musim hujan, kelembapan udara yang meningkat dapat memicu pertumbuhan tungau debu rumah maupun jamur. Kecenderungan untuk tinggal di dalam rumah saat udara dingin pun turut meningkatkan risiko kambuhnya alergi seseorang, apalagi bila tingkat kelembapan di rumahnya tergolong tinggi.

Sementara itu, saat temperatur udara menurun, daya tahan tubuh dapat turut terpengaruh. Untuk melindungi tubuh dari suhu dingin, tubuh pun mengeluarkan histamin, salah satu zat pelindung tubuh, secara berlebihan. Kondisi yang umum dialami orang-orang yang tinggal di negara-negara tropis ini lantas memunculkan reaksi alergi, yang bentuknya bermacam-macam.

Bila Anda memiliki jaringan kulit yang sensitif, akan timbul reaksi di kulit seperti gatal, bentol-bentol, hingga bercak kemerahan dan bengkak. Selain itu, produksi lendir yang meningkat di saluran pernapasan dapat membuat hidung menjadi tersumbat, sehingga mengeluarkan cairan dan terjadi bersin-bersin (rhinitis alergi). Jika tak segera diatasi, produksi histamin yang berlebihan dapat menimbulkan sesak napas dan memicu kambuhnya penyakit asma.
   
Reaksi alergi lainnya yang umum terjadi di saluran pernapasan adalah sinusitis. Kondisi ini diakibatkan oleh infeksi saat rongga sinus tersumbat dan tak dapat mengalirkan cairan ke hidung, sehingga menimbulkan rasa nyeri di area dahi, pipi, dan antara kedua mata. Sinusitis yang diakibatkan oleh alergi disebut sinusitis sekunder, dan berisiko untuk kembali kambuh bila berhadapan dengan faktor pencetusnya.

“Penting sekali untuk mengecek kondisi pasien, apakah ada faktor alergi yang memicu sinusitis atau tidak. Bila status alergi pasien tidak diperiksa, ia bisa menderita sinusitis terus-menerus,” Dr. Iris mengingatkan.

Berbeda dengan tes alergi pada umumnya, yang menguji adanya alergi berdasarkan bahan-bahan yang terhirup atau makanan, tidak ada tes alergi yang secara khusus untuk alergi yang ditimbulkan cuaca. Sehingga, untuk memastikan apakah gejala tertentu, misalnya gatal atau bersin-bersin saat terjadi perubahan cuaca, adalah akibat alergi dan bukan penyakit lain, yang menjadi pedoman utama adalah pengalaman pasien.

Setelah mendapatkan informasi dari pengalaman pasien, kondisi pasien juga perlu diobservasi, dengan cara menghindari faktor pencetus yang dicurigai mengakibatkan alergi. Bila gejala tersebut terjadi berulang-ulang, dan tidak muncul kembali saat faktor pencetus alergi berhasil dihindari, maka dapat dipastikan bahwa gejala tersebut diakibatkan oleh alergi. Selain berdasarkan pengalaman pasien, tes alergi hirup juga dapat dilakukan untuk membantu mengonfirmasi adanya alergi.

Puji Maharani




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?