Health & Diet
Jauhkan Pencetusnya

29 Aug 2013



Menjaga tubuh dari munculnya alergi memang gampang-gampang susah. Apalagi ketika traveling. Jangan sampai diare, konstipasi, atau gatal-gatal menghambat Anda menikmati liburan. Sajian seafood menggoda, suhu dan cuaca yang berbeda, atau kondisi tubuh yang berubah bisa jadi pemicu timbulnya gangguan alergi. Hindari penyebabnya sebisa mungkin.

Alergi disebabkan oleh reaksi imun yang berlebihan. Reaksi ini bisa menyerang apa saja dan muncul dalam beragam bentuk: kulit, saluran pencernaan, mata, urtikaria (biduran), atau saluran pernapasan. Pencetus penyakit ini bisa dari mana pun. Menurut dr. Wawan Kurniawan, SpPD dari Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta,  tiap orang memiliki gangguan alergi yang berbeda, yang bisa saja dari pencetus yang sama.

Inilah yang membuat alergi begitu sulit diidentifikasi. Misalnya, orang yang alergi kerang atau udang bisa memiliki efek berbeda ketika mengonsumsinya. Ada yang gatal-gatal, diare, atau kram perut. Reaksi alergi seperti ini termasuk dalam reaksi alergi ringan, yang bisa juga disebabkan oleh pollen (serbuk bunga), debu, serangga, hingga obat-obatan,
   
Namun, alergi tidak dapat dianggap sepele, karena juga dapat menimbulkan reaksi alergi berat yang terjadi tiba-tiba dan menyebabkan kematian. Reaksi alergi ini disebut reaksi anafilaksis, yang menyebabkan tubuh penderita kemerahan, pusing, kaki dan tangan terasa dingin, serta sesak napas seperti tercekik. Sesak napas timbul karena pembengkakan saluran napas sebagai efek dari alergi. Obat, gigitan serangga, atau makanan bisa juga menjadi pemicunya (alergen).

Penderita alergi memang harus selalu waspada. Namun sebenarnya, yang perlu dilakukan hanyalah mencegah serta menghindari alergennya. “Hati-hati ketika traveling. Kenali alergen Anda. Untuk wanita, kosmetik yang dibeli saat traveling, karena belum tentu cocok dengan kulit, bisa menjadi penyebab timbulnya alergi,” jelas Wawan. Tak hanya itu, perhatikan juga  tiap kandungan makanan sebelum disantap.

Selain menghindari yang sudah jelas merupakan pemicu alergi, hindari juga  makanan yang mengandung alergen, seperti telur dalam roti atau kue.
Cuaca juga merupakan alergen. Karena perubahan cuaca ekstrem tak dapat dihindari,  menuntut penderita alergi lebih teliti mempersiapkan keberangkatan. Jika reaksi alerginya asma, maka penderita harus menyiapkan obat-obatan dan inhaler.

Perubahan cuaca dan kondisi tempat juga bisa menjadi alergen bagi mereka yang memiliki reaksi alergi rinitis, seperti bersin-bersin, pilek, atau hidung yang terasa gatal. Karenanya, sebelum traveling, penderita alergi ini sebaiknya melakukan vaksinasi influenza. Vaksin ini bukanlah pencegah agar alergi tidak kambuh, tapi, menurut Wawan, dapat membantu reaksi alergi yang muncul tidak berat dan lama.  “Musim yang berbeda bisa membuat kita terserang virus influenza, dan ini yang terkadang membuat reaksi alergi menjadi berat dan berlangsung lama. Nah, vaksin ini untuk mencegah bersin dan pilek terus berlanjut.” jelas Wawan.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?