Health & Diet
Hari Ginjal Sedunia: Hindari Gagal Ginjal, Ini Caranya!

9 Mar 2017


Foto: Fotosearch
 
Meski berwujud sepele, menyerupai sepasang kacang di kedua sisi tubuh, menurut Rully, ginjal merupakan organ vital yang harus dirawat sebaik mungkin. Bila tidak, organ tubuh yang juga dikenal sebagai buah pinggang ini akan menyebabkan penurunan fungsi sehingga memerlukan pengobatan cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal.
   
Studi Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) menyimpulkan bahwa penderita gagal ginjal kronis di Indonesia saat ini mencapai 25-30 juta orang. Dan, dalam setahun terakhir, pasien gagal ginjal meningkat drastis sebanyak 40%. Rully menyebutkan, peningkatan jumlah pasien gagal ginjal ini salah satunya karena fasilitas cuci darah (hemodialisis) yang sudah termasuk dalam layanan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) sejak awal 2014.
   
“Dulu, sebelum BPJS menanggung biaya cuci darah, pasien gagal ginjal akan meninggal karena tak mampu bayar cuci darah. Saat itu, angka kematian karena gagal ginjal mencapai 50 persen, “ ujar Rully. Mengingat biaya cuci darah yang tak murah dan harus dilakukan seumur hidup, banyak pasien yang menyerah. Mayoritas pasien tidak melanjutkan cuci darah pada setahun pertama karena kehabisan biaya. Tak lama, mereka pasti meninggal.
   
Saat ini di Indonesia, biaya sekali cuci darah mencapai Rp600.000 hingga Rp1.000.000. Penderita gagal ginjal biasanya melakukan cuci darah  sebanyak 2 kali dalam seminggu. Dalam setahun, pasien gagal ginjal setidaknya mengeluarkan biaya sebesar Rp50 juta hingga Rp80 juta.
   
Pada pengobatan cuci darah lewat perut --yang juga dikenal sebagai Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)-- dibutuhkan pemasangan kateter seharga Rp10 juta. Tiap tahun, pasien harus siap mengeluarkan biaya sebesar Rp75 juta hingga Rp150 juta. Sedangkan pada pengobatan cangkok ginjal, biaya transplantasi mencapai Rp200 juta dengan perawatan seharga Rp75 juta hingga Rp150 juta.
   
Proses cuci darah ini merupakan upaya pemisahan dan penyaringan sisa-sisa metabolisme melalui selaput semipermeable, mengingat ginjal sudah tak berfungsi lagi. Meski begitu, tujuan cuci darah hanya untuk menggantikan fungsi ginjal, bukan  menyembuhkan.
   
Kondisi ginjal yang sudah rusak, menurut Rully, tidak akan bisa kembali seperti semula. “Cuci darah menggantikan fungsi ginjal melalui selaput semipermeable, sedangkan transplantasi menggantikan fungsi ginjal lewat ginjal yang dicangkok,” jelasnya.
   
Untuk itu, menurut Rully, tidak ada pencegahan yang lebih efektif selain membenahi pola hidup. Salah satunya, dengan membiasakan bersikap kritis mencari tahu kandungan kalori dan garam di tiap makanan. “Penyakit gagal ginjal merupakan hasil dari penumpukan gaya hidup semrawut selama bertahun-tahun. Untuk itu, segera benahi pola hidup Anda. Perbanyak konsumsi sayuran dan aktiflah bergerak,” pungkas Rully. (f)
 


Topic

#gagalginjal, #penyakitginjal

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?