Health & Diet
Gejala Penyakit Hati

19 May 2015


Gejala-gejala penyakit hati sangatlah samar. Pada hepatitis A, gejalanya mirip seperti serangan flu biasa, yaitu hilangnya nafsu makan, rasa lelah, muntah, dan demam. “Bahkan, pada hepatitis B gejalanya sama sekali tidak tampak,” ungkap dr. Rino. Biasanya penderita tidak menyadarinya, sampai penyakit sudah parah.

Menurut Dr. dr. Rino A. Gani, Sp.PD-KGEH, dari Divisi Hepatologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSCM-FKUI, gejalanya pun bisa jadi tidak berhubungan langsung dengan hati. Misalnya, muntah darah yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di kerongkongan. Setelah diperiksa, hal ini rupanya terjadi akibat pengerasan hati (sirosis hati). Aliran darah yang tidak bisa menembus jaringan parut ini kemudian dialihkan ke tempat lain. Apabila pembuluh darah tersebut tidak kuat menampung, akan menyebabkan pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadilah muntah darah.

Gejala yang samar ini juga terjadi pada kanker hati, yang biasa diikuti oleh pembengkakan dan pengerasan hati, yaitu ketika pembelahan sel menjadi tak terkendali dan mendesak sel-sel hati yang lain. Pertumbuhan sel kanker hati ini awalnya berjalan perlahan.

“Butuh waktu bulanan atau tahunan bagi sel kanker untuk mencapai pertumbuhan dari 1 milimeter ke 2 milimeter. Tetapi,  makin besar ukuran,  makin cepat pertumbuhannya,” jelasnya. Biasanya, rasa nyeri ini muncul ketika hati mulai membesar oleh desakan kanker. Itu pun  tidak menimbulkan rasa nyeri yang tajam, hanya pegal-pegal yang intens di perut sebelah kanan. Mereka yang sering mengabaikan keluhan tubuh, tidak akan menganggapnya sebagai tanda bahaya. Apalagi yang memiliki obesitas, pembengkakan hati ini bahkan tidak terlihat atau teraba.

Karena gejala yang samar, untuk tahu risiko terkena penyakit hati, kita bisa mulai dengan me-review diri dan keluarga. Seperti apakah gaya hidup kita? Bagaimana kadar kolesterol kita? Apakah ada di lingkungan keluarga yang punya riwayat penyakit hati? Sebab, penyakit hati bisa ditularkan melalui virus, atau keturunan, seperti halnya pada penyakit hati sindrom  Wilson.

Apabila Anda kegemukan, memiliki hipertensi, kadar kolesterol dan trigliserida tinggi, membawa keturunan diabetes, maka dr. Rino menyarankan Anda untuk melakukan pengecekan lebih lanjut. Saat ini banyak laboratorium yang melayani vaksinasi hepatitis dan pengecekan hepatitis B dan C. Bagi sebagian orang mungkin terasa mahal, namun Anda perlu menganggapnya sebagai investasi kesehatan. Biayanya jauh lebih murah jika dibanding besarnya biaya yang akan Anda keluarkan jika  menderita penyakit hati. Untuk pengobatan rutin saja, rata-rata memakan biaya Rp500.000/bulan. Tetapi, kalau sampai memerlukan transplantasi hati, maka biaya ini bisa membengkak hingga Rp1 miliar! (f)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?