Health & Diet
Diam, tapi mengancam

26 Nov 2013


Rasanya seperti sedang menghadapi gerilyawan pemberontak yang menyerang dari bawah tanah. Tidak terlihat, tapi sangat berbahaya. Begitu juga osteoporosis bekerja, dalam diam, tapi bisa mengancam nyawa! Sebuah studi yang dilakukan oleh Cummings (1989) mengungkap bahwa risiko kematian akibat patah tulang pinggul sama dengan kanker payudara.

Meski serangannya terkesan tiba-tiba –biasanya melalui patah tulang– sebenarnya proses tulang yang mengalami pengeroposan atau osteoporosis ini terjadi secara progresif, seiring dengan siklus alami remodeling atau pergantian tulang yang dilakukan oleh tubuh.
“Proses ini berlangsung seumur hidup manusia, dan terjadi di luar kesadaran kita. Selama itu, tubuh akan melakukan pembentukan dan penghancuran sel-sel tulang. Sel tulang yang rusak dihancurkan dan dibuang untuk digantikan dengan sel-sel tulang yang baru,” jelas dr. Siti Annisa Nuhonni, SpKFR(K), Wakil Ketua Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi).

Selama proses pergantian tulang, terjadi pelepasan dan penambahan kalsium pada massa tulang. Pada proses penghancuran, kalsium akan dilepas ke dalam darah. Sebaliknya, pada saat pembentukan, tulang membutuhkan kalsium yang berfungsi sebagai pengisi atau matriks, agar tulang menjadi padat.

Porsi proses penghancuran tulang dan risiko terjadinya osteoporosis ini akan mendominasi seiring bertambahnya usia. Di usia pertumbuhan, proses pembentukan ini lebih dominan daripada pengrusakan. Sehingga, penyakit ini umumnya banyak diderita mereka yang telah berusia di atas 50 tahun.

“Selain mengganggu kualitas hidup, biaya pengobatan osteoporosis ini juga mahal! Bisa sampai puluhan hingga ratusan juta!” seru dr. Annisa. Misalnya, jika patah tulang terjadi di daerah panggul, maka bonggol tulang paha harus diganti. Besar biaya untuk ini saja bisa mencapai Rp40 juta-an!

Anda yang masih berusia muda, jangan merasa aman dulu. Malas bergerak atau berjalan kaki, tidak pernah olahraga, pola makan yang tidak sehat dan miskin kandungan kalsium, merokok, dan minum-minuman beralkohol atau bersoda bisa membuat serangan ini datang lebih dini!

Serangan di usia muda juga bisa terjadi pada wanita yang mengalami menopause dini (amenorrhea). Produksi hormon estrogen turun drastis, yang berakibat pada turunnya aktivitas sel-sel yang bertugas membentuk tulang baru. Ini yang menyebabkan wanita lebih rentan terserang osteoporosis daripada pria, dengan perbandingan 5:3.

Osteoporosis pada usia muda juga dapat menyerang mereka yang sering mengonsumsi obat-obatan kortikosteroid, seperti obat hirup asma dalam jangka waktu panjang, atau mengonsumsi obat antikejang. Penderita hipertensi yang sering mengonsumsi obat diuretik juga rentan terhadap osteoporosis. “Rokok, minuman beralkohol atau bersoda, serta obat-obatan tadi mengganggu metabolisme tulang,” ujar dr. Annisa.

Melakukan pengecekan dini terhadap kondisi kepadatan tulang dengan bantuan alat densitometer sangat disarankan bagi mereka yang merasa memiliki pola hidup yang tidak sehat, atau memiliki sejarah osteoporosis dalam keluarganya. Hasil diagnosis densitometer dilakukan dengan melihat nilai T. Apabila nilainya di atas -1, maka kepadatan tulang masih baik. Nilai T antara -1 dan -2,5 mulai menunjukkan adanya penipisan tulang. Nilai T kurang dari -2,5 artinya osteoporosis.(Naomi Jayalaksana)





 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?