Indikator Signifikan Hasil Tes Laboratorium
Apa yang harus Anda perhatikan pada hasil tes? Bandingkan Nilai hasil tes Anda dengan Nilai Normal setiap indikator dengan Nilai Kritis.
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN
Pemeriksaan yang mencerminkan kondisi umum tubuh.
Hemoglobin (Hb)
Berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh organ penting tubuh.
Nilai Normal: Wanita: 12– 14 g/dl
Pria: 13-16 g/dl
Nilai Kritis: <10 g/dl
Rendahnya nilai Hb mengindikasikan gejala anemia atau kekurangan Hb. Penyebabnya dapat ditelusuri melalui pemeriksaan lanjutan sesuai dengan kondisi klinis pasien. Bila kadar Hb abnormal secara signifikan, biasanya akan disarankan untuk berkonsultasi kepada spesialis hematologi (darah). Jika nilainya kurang dari 8 g/dl, maka pasien butuh transfusi.
Leukosit
Sel darah putih yang berfungsi membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Nilai Normal: 4500-10.000 sel/mm3 > Nilai Normal
Nilai Kritis: > Nilai Normal .
Jika jumlah leukosit melebihi nilai normal (leukositosis), mengindikasikan adanya proses infeksi pada tubuh. Jika nilainya lebih rendah dari nilai normal (leukopenia), bisa disebabkan karena infeksi tertentu, terutama virus.
Trombosit
Lempeng darah yang berfungsi dalam menghentikan perdarahan dengan proses penggumpalan darah.
Nilai Normal: 150.000-400.000
Nilai Kritis: <100.000/ml
Penurunan trombosit (trombositopenia) ini menunjukkan adanya potensi perdarahan dan terhambatnya pembekuan darah. Pasien akan disarankan observasi ketat.
Sering kali, penurunan trombosit menjadi gejala dengue hemorrhagic fever (DHF) atau yang lebih dikenal sebagai demam berdarah dengue (DBD). Namun, kondisi ini juga harus didukung dengan gejala klinis lain dari pasien, seperti demam tinggi, nyeri otot, nyeri tulang, ruam merah di kulit, dan lainnya.
PROFIL LIPID (LEMAK)
Kolesterol total
Nilai Normal: Pria: 150-200 mg/dl
Wanita: 120-190 mg/dl
Nilai Kritis: Lebih besar dari nilai normal.
Menjelang usia 35 dan 40, Anda harus mulai memperhatikan kolesterol dan tingkat gula darah untuk mencegah risiko penyakit jantung dan diabetes. Jika kolesterol total lebih dari 250 mg/dl, maka perawatan harus dibantu obat, diet, dan inilah alarm untuk segera mengubah gaya hidup Anda jadi lebih sehat, terutama pola makan dengan diet seimbang.
Perhatikan, meski total kolesterol masih di batas normal, jika LDL melebihi batas ambang normal, Anda juga mesti melakukan usaha untuk memperbaiki nilai itu.
Trigliserida tinggi bisa memicu pengerasan pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Trigliserid (TG)
Nilai Normal: 120-190 mg/dl
HDL (High Density Lipoprotein) sering disebut lemak baik yang dapat membantu mengurangi penimbunan plak pada pembuluh darah.
Nilai Normal: Pria: > 55 mg/dl
Wanita: >65 mg/dl
LDL (Low Density Lipoprotein)
Berperan sebagai pencetus terjadinya sumbatan pembuluh darah yang mengarah ke serangan jantung, stroke, dan lainnya.
Nilai Normal: <150mg/dl
FUNGSI HATI SGOT (Serum Glutamik Oksoloasetik Transaminase), enzim transaminase yang berada pada serum dan jaringan terutama hati dan jantung.
Nilai Normal: W: < 21
P: < 25
Nilai Kritis: Meningkat >2 kali nilai normal.
Peningkatan dalam serum darah menunjukkan adanya trauma atau kerusakan pada jaringan hati. Selain di sel hati, SGOT dan SGPT juga ditemukan di jantung dan beberapa sel tubuh lainnya. Kerusakan sel jantung akibat serangan jantung juga dapat meningkatkan kadar keduanya.
SGPT (Serum Glutamik Pyruvik Transaminase), enzim transaminase dalam keadaan normal berada dalam jaringan tubuh, terutama hati.
Nilai Normal: W: < 23
P: < 30
Nilai Kritis: Meningkat >2 kali nilai normal
Indikasi kerusakan sel hati dan gangguan fungsi hati. Penyebabnya bisa beragam, dari infeksi virus hingga keracunan.
Jika nilainya tinggi, biasanya dokter akan merujuk pemeriksaan lanjutan untuk menemukan penyebab gangguan itu, misalnya pemeriksaan hepatitis.
PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH GDP (Gula Darah Puasa)
dan GD2JPP (Gula darah 2 jam setelah makan/gula darah post prandial)
Nilai Normal: GDP: 70-110 mg/dl
GD2JPP: >110 mg/dl
Nilai Kritis: Lebih tinggi atau lebih besar dari nilai normal.
Bisa jadi indikasi diabetes melitus, jika didukung dengan gejala khas kencing manis, seperti sering merasa haus, sering ingin buang air kecil, lapar akut, berat badan turun tanpa sebab; lelah kronis, penglihatan mengabur, tekanan darah tinggi maupun sering terkena infeksi.
Jika ada keluarga dengan riwayat diabetes, sebaiknya Anda waspada dan mulai menjaga pola makan dan gaya hidup jadi lebih sehat.