Health & Diet
Apa Itu Alergi? & Faktor Genetis

16 Apr 2014


Penelitian Center for Disease Control and Prevention, Amerika Serikat menunjukkan bahwa sejak tahun ‘90-an telah terjadi kenaikan angka penderita alergi pada anak sebanyak 50%. Polusi udara disebut-sebut punya andil meningkatkan angka risiko seseorang terkena alergi.
Meski sebagian orang menganggap alergi yang menyebabkan timbulnya biduran (bentol pada kulit) atau batuk pilek akan hilang dalam beberapa hari,  menurut dr. Mustopo Widjaja dari Klinik Asma & Alergi dr. Indrajana, jika tidak diobati secara maksimal, alergi bisa berpindah tempat dan membahayakan jiwa.

Apa Itu Alergi?
Alergi atau reaksi hipersensitivitas tipe 1 adalah suatu penyimpangan dari sistem imunitas tubuh, yang seharusnya melindungi tubuh tapi justru menjadi penyakit. Penyimpangan yang terjadi ini bisa membuat tubuh memproduksi Imunoglobulin E (IgE) yang berlebihan. Fungsi IgE sebenarnya belum diketahui secara pasti, tapi tubuh akan memproduksinya jika tubuh terinfeksi cacing, virus, atau ada kecenderungan menderita alergi.
   
Dalam kondisi seperti ini, seseorang yang memiliki kadar IgE yang tinggi di dalam tubuhnya, jika terpapar oleh alergen (sesuatu yang memicu alergi) yang terdapat di lingkungannya, maka ia akan menghasilkan IgE yang spesifik terhadap alergen tersebut. Akibatnya, jika terus terpapar alergen tertentu, kadar IgE spesifik tersebut akan tinggi hingga menimbulkan beragam penyakit yang menyerang organ tubuh. Misalnya, kulit gatal-gatal, mata merah dan berair, hidung bersin-bersin dan pilek, asma, hingga sistem pencernaan seperti diare dan muntaber. Penyakit apa yang timbul sangat bergantung pada alergen yang terpapar oleh si penderita. Cara yang paling umum untuk mengetahuinya adalah melakukan tes tusuk kulit dan tes darah mencari IgE spesifik terhadap suatu alergen.

Faktor Genetis
Secara klinis, alergi dikenal sebagai penyakit genetis atau turunan. Tetapi, pada orang yang tidak mempunyai keturunan alergi, masih ada kemungkinan menderita alergi sebesar 12,5%. Jika salah satu orang tua diketahui menderita alergi, maka kemungkinannya akan naik menjadi 19,8%. Jika kedua orang tuanya alergi, maka kemungkinannya menjadi 42,9%. Dan, jika kedua orang tuanya menderita alergi yang sama, kemungkinan anaknya menderita alergi akan naik menjadi 72%. Sementara, jika riwayat orang tuanya tidak diketahui, tapi salah satu saudara kandungnya menderita alergi, kemungkinannya menjadi 32,3%.

Faunda Liswijayanti



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?