Health & Diet
Mengatasi Dehidrasi dan Kulit Kering Ketika Puasa

11 Aug 2011

Tidak makan dan minum sejak matahari terbit hingga terbenam, rasanya wajar kalau tubuh Anda mendadak ‘KO’ di tengah jalan. Begitu masuk pukul tiga sore, badan rasanya kehilangan daya. Perlu dipahami bahwa keluhan itu sebenarnya terjadi karena pola berpuasa kita yang salah. Saran dr. Aryandhito Widhi Nugroho dari SOS International berikut ini akan membantu Anda lebih produktif dan ceria di bulan puasa.

DEHIDRASI
Dalam keadaan normal, volume cairan yang hilang dari tubuh setiap hari  antara 1.000-4.500 ml. Entah itu melalui keringat, BAB, buang air kecil, dan insensible water loss (kehilangan cairan yang tidak terasa, misalnya sewaktu tidur). Karena sedang menjalankan puasa, Anda harus menunggu untuk bisa menggantikan cairan yang hilang sampai saatnya berbuka.

Bagi beberapa orang, hal ini membuat mereka rentan terhadap serangan dehidrasi. Ditandai dengan munculnya rasa letih-lesu, tidak nyaman, konsentrasi berkurang, sakit kepala, haus, mual, bahkan jatuh pingsan!

Sebagai upaya pencegahan, Anda harus menyetarakan volume cairan yang masuk dan yang keluar dari tubuh. Caranya, dengan membagi asupan kebutuhan di antara waktu berbuka dan sahur.

Meski begitu, minum sewajarnya saja, karena minum terlalu banyak justru bisa menyebabkan distensi (penggelembungan) lambung yang menimbulkan rasa mual dan muntah. Apalagi di saat puasa, lambung lebih sensitif.

Kurangi aktivitas outdoor yang membuat Anda rentan kehilangan banyak cairan. Bagi Anda yang pekerjaannya banyak di luar ruangan, lindungi kepala dari paparan sinar matahari. Mengenakan pakaian berwarna cerah dan ringan bisa membantu ‘menolak’ sinar matahari dan menghindari keringat berlebih. Biasakan untuk berganti pakaian dan menyeka keringat agar tidak menumpuk di permukaan kulit. Keringat yang menutup pori dapat mengganggu transfer panas tubuh serta memunculkan berbagai gangguan, seperti kulit kering atau bibir pecah-pecah.

KULIT KERING
Kekeringan pada kulit rentan terjadi di  bulan puasa, lagi-lagi sebagai akibat dari dehidrasi. Tanda-tanda kulit kering adalah terbentuknya garis kerut halus, terutama di tulang pipi, sekitar mata, dan dahi. Rasanya gatal, kaku, dan kemerahan di kulit. Bila berlangsung terlalu lama, akan terjadi kematian sel sehingga kulit mengelupas dan menjadi kusam. Bila dehidrasi terjadi pada saat puasa, maka kerusakan kulit akan lebih parah, karena cairan yang hilang tidak segera tergantikan.

Di bulan puasa, masalah ini bisa dihindari dengan menjauhkan diri dari paparan suhu panas atau dingin yang terlalu ekstrem, memenuhi kebutuhan cairan tubuh saat sahur dan berbuka, mandi dengan sabun ber-pH seimbang yang cocok dengan kulit Anda, dan rajin menggunakan pelembap. Terakhir, hindari kopi dan rokok, karena ketiganya akan mengikat cairan dalam tubuh. (f)





 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?