“Perubahan bisa diterima sebagai ancaman oleh otak dan tubuh. Tidak mengherankan jika pergantian bos membuat kita deg-degan. Karena, kita tidak tahu seperti apa bos baru yang akan memimpin kita, bagaimana gayanya dalam mengarahkan anak buah, dan apa kesukaannya. Di sisi lain, jika bos kita saat ini kurang memuaskan, pergantian atasan juga bisa membuat kita excited, karena ada harapan baru,” kata Sylvina Savitri, konsultan karier independen, menjelaskan.
Ia menambahkan, kita juga perlu mengubah fokus. Contohnya, jangan berkonsentrasi pada kesusahan kita sendiri karena harus beradaptasi lagi. Fokuslah untuk mendukung bos baru, jangan fokus pada kekurangannya. Karena posisinya lebih tinggi daripada kita, memang kitalah yang perlu lebih berusaha menyesuaikan dengan irama kerjanya. (f)
FOTO: FOTOSEARCH