Career
Sukses Berkat Support System

4 Dec 2012

Sebagai wanita yang telah berkeluarga dan memiliki anak, dukungan dari suami dan anak, mutlak diperlukan. Dengan adanya dukungan ini, wanita tidak sendirian terjebak dalam masalah. Dengan support system yang dikelola dengan baik, tidak ada lagi istilah peran ganda bagi wanita bekerja.
   
Mengenai hal ini, psikolog Roslina Verauli, membenarkan bahwa keluarga harus mendukung karier. “Sebagai wanita, kita seharusnya mampu hidup seimbang dalam menjalankan peran sebagai pribadi, memiliki kontribusi di lingkungan dan masyarakat, serta mampu membangun kehidupan spiritual dengan Sang Pencipta.”

Pertanyaannya, mampukan kita membangun kehidupan yang seimbang? Semuanya dimulai dengan membangun super team yang hebat dalam keluarga. Wanita harus dapat menjadikan keluarga sebagai support system yang baik.

Menurut Verauli, ada dua cara yang harus dilakukan, yaitu melibatkan keluarga dan menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Artinya, setiap anggota keluarga harus saling terkait dan memiliki peran serta tanggung jawab yang berbeda.

Mengenai pembagian peran, Verauli berpendapat, wanita harus bisa memulainya dengan mengenali berapa persen peran dalam rumah tangga yang dapat didelegasikan pada keluarga. “Setelah mengetahuinya, mulailah dengan menyampaikan keinginan Anda pada setiap anggota keluarga, dalam hal ini suami, anak, termasuk juga helper Anda di rumah.”

Sampaikan keinginan tersebut dengan menggunakan kalimat-kalimat yang penuh cinta. Cara ini akan membantu Anda dan keluarga semakin memahami tanggung jawab, delegasi, dan peran masing-masing. Konflik mungkin saja timbul dalam pendelegasian ini, tapi dengan cara penyampaian yang tepat, Anda pun dapat menghindarinya.

Lalu bagaimana caranya? Verauli menyarankan agar Anda selalu menggunakan I-message dalam mendelegasikan tugas kepada anggota keluarga. “Misalnya, Anda ingin suami meletakkan kembali handuk pada tempatnya setelah ia gunakan. Mulailah dengan kalimat: ‘sayang, aku akan sangat terbantu kalau kamu mau meletakkan handuk di jemuran setelah dipakai.’ Sebenarnya Anda komplain, tapi dengan cara ini, suami tidak merasa dipersalahkan,” jelas Verauli.

Dengan I-message, Anda tidak menuduh orang lain. Tapi memberitahukan kepada orang lain keinginan dan harapan Anda. Pesan yang disampaikan pun jauh dari kesan menuduh, Anda tidak menyerang orangnya, tapi lebih pada tindakannya.

Hindari multitasking, sebaiknya pilih tugas yang harus diprioritaskan. “Kelola waktu seefektif dan seefisien mungkin, dengan cara grouping (membagi tuhas dalam satu waktu serta melakukan tugas yang dianggap mirip secara bersama-sama), Asking (aktif hal-hal yang tidak Anda ketahui kepada rekan kerja, atasan, atau dengan cara browsing internet), dan improving (mengikuti kurusus, training, dan kuliah kembali,” saran Verauli. 



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?