Career
Saat Klien Jadi Teman Baik

16 Nov 2011

Dengan teman baik, kita cenderung ingin menceritakan segala sesuatu. Dari soal kekasih, masalah dengan bos, hingga tentang kekurangan perusahaan tempat kita bekerja. Bisa jadi, awalnya kita tidak berniat menceritakan kekurangan perusahaan. Tapi, karena obrolan tentang kantor makin seru, kita jadi keceplosan. Sebetulnya, ada tidak, sih, batasan topik obrolan?

Menurut konsultan karier dari EXPERD, Sylvina Savitri, kalau hanya sebatas bergosip tentang sikap bos atau rekan kerja yang menyebalkan, sih, masih wajar, kok. Namun, setiap karyawan punya tanggung jawab menjaga rahasia dan citra perusahaan. Hal terpenting yang tak boleh diceritakan adalah kondisi keuangan perusahaan. Selain itu, kita perlu menjaga properti perusahaan yang bersifat informasi penting. Ini tergantung jenis usaha kantor Anda. Misalnya, perusahaan Anda adalah majalah gaya hidup. Properti perusahaan itu bisa berupa rencana content majalah.

Sebetulnya, kalau sampai keceplosan mengungkap rahasia perusahan, klien memegang peran penting dalam menyikapi informasi rahasia itu. Dan, kredibilitas kita ditentukan olehnya. Jika ia punya niat kurang baik, informasi itu bisa ia gunakan sebagai senjata, misalnya untuk mengadu domba atau memfitnah kita. Sehingga, karier kita bisa hancur.
Jangan lupa, bisa terjadi sebaliknya. Kitalah yang jadi tempat curhat teman. Jika demikian, kita benar-benar perlu bersikap sebagai teman yang bijaksana. Toh, kita tidak punya rem untuk membuat klien berhenti mengungkapkan unek-unek. Jadi, dengarkan saja ceritanya dan simpan semua rahasia yang ia ceritakan, hanya untuk kita sendiri.

Veronica Wahyuningkintarsih



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?