Career
Menyikapi Gosip

29 Apr 2013

Saat digosipkan yang tidak enak, ada kalanya kita tidak bisa diam saja. Cek dari beberapa kasus ini, Anda bisa, kok, mengatasi rumor tak menyenangkan secara elegan!  Monica Kumalasari, life coach dan psychotherapist dari MS Clinic memberikan solusinya untuk Anda. 

Dicurigai Korupsi

Darah terasa mendidih ketika mendengar omongan tentang diri Anda yang dituduh ‘bermain’ dengan para vendor. Posisi Anda sebagai purchasing memang membuka banyak kesempatan untuk itu.

Saran: Dapat dimengerti jika Anda gusar karena dituding ‘main mata’ dengan vendor. Selain hal ini dapat merusak reputasi kemungkinan besar akan berpengaruh pada karier Anda jika terdengar oleh atasan. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan mendatangi langsung rekan yang meniupkan gunjingan negatif itu. Ia bisa meminta langsung bukti tentang ‘persekongkolan’-nya dengan para vendor.  Apabila rekan itu tak bisa memberikan bukti-bukti, maka  ia ingin rekan itu meminta maaf kepadanya di hadapan rekan-rekan lainnya. Hal ini penting dilakukan untuk memulihkan nama baik, sekaligus edukasi bagi yang lain agar lebih berhati-hati lagi dalam berbicara dan berasumsi apabila tidak disertai dengan bukti-bukti yang jelas.


Rumor Naik Jabatan
Menanggapi godaan rekan-rekannya atas rumor yang beredar tentang pengangkatan diri Anda sebagai client relationship manager yang telah kosong sejak 3 bulan terakhir. Bukan tanpa sebab jika rekan-rekannya menilai posisi itu akan diisi oleh Anda. Berkat kepiawaian Anda berkomunikasi dan menyelesaikan masalah, Anda tidak saja mampu meredam ketidakpuasan klien, tapi juga berhasil membuat mereka menjadi pelanggan tetap jasa perusahaan.


Saran: Tentunya Anda akan merasa bangga atas pengakuan yang diberikan secara langsung oleh rekan-rekan Anda.  Tanggapi dengan tenang isu positif yang berkembang tentang Anda sampai Anda benar-benar diangkat. Sikap rendah hati akan membuat Anda  makin dicintai dan dihormati oleh rekan-rekan kerja dan bawahan Anda. Jangan juga merayakan terlalu cepat sampai Anda sudah diangkat.

Promosi karena Nepotisme
Sudah hampir setengah tahun ini Anda memegang posisi baru sebagai corporate communication manager di sebuah hotel berbintang. Selama 5 tahun terakhir,  Anda memang bekerja keras dan menunjukkan performa yang baik dalam pekerjaannya sehingga kemudian dipercaya memegang posisi manajerial. Walau demikian, Anda tak luput dari omongan miring.

Saran: Beberapa orang memilih mundur dari pekerjaannya karena tak tahan dengan omongan-omongan miring tentang dirinya sekalipun apa yang dipergunjingkan belum tentu benar. Namun, ada juga orang-orang yang bertahan dan tidak memedulikan anggapan negatif orang lain. Sebaliknya, berusaha membuktikan bahwa apa yang dikatakan tidaklah benar. Orang-orang bertipe seperti ini tidak sudi membiarkan dirinya menjadi ‘objek’, mereka lebih memilih menjadi ‘subjek’ kehidupan.
    Kita tidak mungkin bisa mengontrol pikiran dan persepsi orang lain. Tapi, kita bisa mengontrol pikiran sendiri. Teknik paling mudah menghadapinya adalah dengan berusaha tidak mendengarkan gosip tersebut. Jauhilah pembicaraan yang memancing hal tersebut. Jangan biarkan pikiran kita seperti bak sampah di mana orang-orang bebas memasukkan program-program pikiran yang justru akan menggoyahkan fokus dan semangat kerja. Digunjingkan karena mendapat promosi adalah hal yang lumrah, terutama dilakukan oleh orang-orang yang iri. Karenanya, lawan gosip itu dengan pembuktian kinerja   yang baik sehingga pada akhirnya orang akan bisa menilai sendiri kebenaran gosip tersebut.


Selingkuh di Kantor

Anda merasa jengah  tiap kali ia asyik berbincang dengan pria rekan satu timnya. Anda merasa beberapa mata mencuri pandang, seolah ingin tahu apa yang Anda berdua perbincangkan. Sebetulnya, tak ada hubungan istimewa antara Anda dengan pria yang telah berkeluarga itu, semuanya akibat Anda telah bersahabat lama.

Saran: Dalam kasus ini, bisa jadi sebetulnya tidak ada seorang pun yang membicarakan jelek tentang keakraban Anda berdua. Persoalan yang terjadi, justru Anda-lah yang merasa dipergunjingkan orang karena berteman baik dengan suami orang.  Padahal, belum tentu orang membicarakannya karena selama ini, toh, Anda tidak pernah mendapati rekannya terbukti secara verbal membicarakannya. Anda hanya mencoba membaca pikiran orang.
    Untuk itu, sebaiknya Anda berhenti menebak-nebak pikiran orang dan batasi kedekatan dengan teman Anda sehingga tidak memancing omongan negatif tentang keintiman mereka. Misalnya, mengajak rekan lain juga saat makan bersama dan tidak pulang berduaan.


Menghalalkan Segala Cara
Sudah jadi gosip panas di kantor jika Anda menggunakan cara-cara kurang terpuji dalam menggaet nasabahnya. Penjualan premi asuransinya memang jauh melejit dibandingkan rekan-rekan Anda yang lain.


Saran: Mencoba menjelaskan gosip yang tak jelas dari mana asalnya hanya akan membuang waktu saja. Untuk menepis pandangan miring orang, langkah yang terbaik adalah mengajak rekan kerjanya untuk ikut bersama ketika menghadiri acara berbagai komunitas dan seminar yang biasa Karmila datangi. Ada cara lebih baik lagi, yaitu mengajak rekan-rekan kerja Karmila untuk sharing session dalam bentuk  focus group discussion  tentang cara-cara mendongkrak penjualan dengan memanfaatkan media sosial.(f)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?