Konsultan karier dari Experd, Sylvina Savitri menjelaskan bahwa mendengar di sini bukan sembarang mendengar, namun mendengar yag aktif. Mendengar yang aktif membutuhkan konsentrasi tinggi, yang menurut Sylvina ditandai dengan beberapa cara, yaitu:
• Memberikan atensi penuh pada lawan bicara (seperti mengangguk, menatap, dan menjaga kontak mata).
• Bisa menggali pembicaraan lebih lanjut untuk mengetahui esensi pesan yang disampaikan.
• Mengklarifikasi/memverifikasi pemahaman atas esensi pesan yang disampaikan (memastikan tidak ada salah persepsi)
• Merefleksikan pemahaman terhadap apa yang disampaikan dan menyimpulkan esensi pesan.
Menurut Sylvina, orang yang jago mendengar otomatis akan disegani dalam pergaulan. Orang yang jago mendengar juga bisa menjadi teman kerja yang menyenangkan, serta bisa memperoleh kepercayaan dari klien atau mitra kerja karena bisa lebih diandalkan dan dipercaya.
Psikolog Roslina Verauli mengaku punya teknik agar selalu berhasil menjadi pende¬ngar yang efektif. Pendengar harus bisa memahami sesuatu dari sudut pandang lawan bicaranya. Intinya, dalam pembicaraan itu, pesan tersampaikan dengan baik, tanpa ada salah komunikasi. ”Kalau ada salah komunikasi atau justru bertengkar, itu berarti kita gagal memahami orang lain,” katanya.
Selama mendengarkan, kontak mata sangat penting. Jika belum terlalu kenal, sebaiknya lihat ke tengah-tengah antara kedua bola mata seseorang, sambil sesekali ke arah bola mata langsung. (f)