Career
Lakukan Assessment

10 Mar 2014


Setelah beberapa tahun bekerja, mulai terpikir untuk pindah bidang dan mengikuti minat Anda? Sebelum mengatakan 'ya', Sylvina Safitri, konsultan karier dari EXPERD Consultant, menyarankan untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan berubah karier.

Sebaiknya lakukan assessment dulu untuk mengetahui apakah bidang yang baru ini benar-benar bisa menunjang karier dan kehidupan Anda. Anda juga bisa lebih memahami sejauh mana keterampilan dan pengetahuan yang Anda miliki pada minat yang baru. Misalnya, saat ingin berubah dari bidang keuangan ke bidang desain. Yakini diri apakah Anda benar-benar suka desain, atau memiliki keterampilan dasar dan bakat di bidang ini. “Jangan sampai Anda ingin pindah ke bidang desain, tapi tak bisa mendesain,” jelas Sylvina.
   
Gali informasi sebanyak-banyaknya tentang bidang yang menjadi minat Anda ini. Apa yang paling Anda sukai atau tidak Anda sukai dari bidang tersebut? Bagaimana dengan jam kerjanya? Jenis pekerjaan apa saja yang harus Anda lakukan? Jika Anda pindah ke divisi lain dan masih satu kantor, tak ada salahnya untuk mencari tahu tentang atasan atau rekan kerja di divisi tersebut.
    
Anda juga harus tahu apa yang bisa diberikan oleh bidang pekerjaan yang diinginkan ini yang tidak diberikan oleh bidang lainnya. Misalnya, kesempatan untuk bertemu orang, uang yang lebih banyak atau mungkin pekerjaan yang sifatnya part time. Dengan mengetahui semua itu, tentunya Anda akan lebih bisa menyesuaikan dengan kebutuhan diri dan memperkirakan apakah pekerjaan itu benar-benar cocok untuk Anda.
   
Satu hal lagi yang penting untuk dipertimbangkan adalah apakah nilai-nilai di bidang yang baru ini sejalan dengan nilai-nilai diri Anda dan keluarga. Nilai-nilai yang berbenturan hanya akan menghambat karier Anda.
   
Dengan melakukan assessment, Anda menjadi lebih bisa memahami minat, kebutuhan, dan hal-hal yang ingin Anda penuhi dari pekerjaan di bidang yang baru. Nah, ketika Anda benar-benar memutuskan untuk mengubah jalan karier, menurut Sylvina, lakukanlah secara bertahap dan tidak drastis. Salah satu cara yang bisa dipilih adalah mengubah status pekerjaan dari full time menjadi part time. Dengan cara ini, kebutuhan akan minat yang lain bisa terpenuhi, sementara keahlian yang lama tetap dipertahankan.
   
“Bisa juga dengan mencari pekerjaan yang berbeda, tapi masih di sektor yang sama. Misalnya, sama-sama jurnalis, tapi jika sebelumnya menekuni bagian feature, lalu pindah ke mode atau boga. Atau mungkin berubah sektor dari perbankan ke perbankan syariah. Pada dasarnya masih memanfaatkan keahlian kita, tapi secara nilai berbeda.,” jelas Sylvina.    
    
Berubah minat dalam karier tak berarti Anda harus mulai lagi dari awal. Menurut Sylvina, ada beberapa keterampilan dan kemampuan yang sifatnya soft skills dan bisa ditransfer ke bidang pekerjaan yang baru. Antara lain, kemampuan presentasi atau mengajar, kemampuan menulis, kecakapan dalam meriset, people skills, dan organization skills. Kecakapan yang telah dimiliki ini bisa menjadi nilai tambah yang akan membuat posisi Anda lebih diperhitungkan saat bermain di bidang yang baru.

Agar nilai Anda tetap tinggi, tak ada salahnya Anda membuat daftar keterampilan dan kecakapan yang Anda miliki dan Anda rasa cukup relevan untuk mendukung keberhasilan di bidang yang baru. Dengan demikian, Anda bisa menjual kelebihan ini saat memasuki dunia  kerja  yang baru.
   
Anda juga harus memiliki strategi yang tepat dalam menyusun perencanaan, prioritas hingga manajemen waktu. Tentukan target-target untuk menguasai bidang tersebut. Selain dukungan dari lingkungan pekerjaan yang baru, tentunya dukungan keluarga dan orang terdekat akan membantu Anda melewati masa-masa penyesuaian ini.

Selamat Menempuh Karier Baru!
  1. Cari guru atau mentor yang bisa Anda serap ilmunya. Tidak harus yang lebih tua usianya, yang terpenting adalah yang menguasai bidang tersebut.
  2. Bersiaplah, di awal karier baru tentu akan ada banyak perbedaan, kesalahan, koreksi yang mungkin Anda lakukan. Jadi, buka diri untuk mendapatkan koreksi dan feedback yang tajam serta objektif untuk pengembangan karier Anda.
  3. Tunjukkan sikap mau belajar.
  4. Harus siap untuk kerja keras dua kali, seperti pulang malam, datang lebih awal, serta tidak pilih-pilih pekerjaan agar bisa lebih cepat memahami lingkungan, budaya, hingga pekerjaan. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?