Situasi maju kena mundur kena inilah yang mengharuskan seorang pemimpin pintar-pintar bersikap dan berkomunikasi, layaknya seorang humas andal. Apalagi di saat krisis umumnya kepercayaan yang telah dibangun, rontok begitu saja.
Menurut Sylvina Savitri, konsultan dari Experd, umumnya ada 4 masalah yang membayangi perusahaan dalam fase goncang:
- Pertama, cashflow yang seret. Hingga melahirkan pengetatan-pengetatan, seperti dana entertain, biaya telepon sampai uang lembur. Sehingga kondisi tersebut membuat karyawan tidak nyaman.
- Kedua, jika sudah melebar ke isu keuangan dan pertanggungjawaban legal.
- Kegagalan produksi, yang menyebabkan perusahaan tidak ada pemasukan, sehingga digugat pihak konsumen.
- Isu nama baik, seperti citra perusahaan yang hancur, karena dianggap merugikan atau membahayakan.
Saat perusahaan menunjukkan kondisi tidak sehat, misalnya dengan melakukan pengetatan atau bahkan pemangkasan gaji, pantas saja jika karyawan resah dan bereaksi. Ini tanda kalau kepercayaan mereka pada perusahaan mulai goyah. Langkah efektif yang bisa Anda lakukan, antara lain konsisten antara ucapan dan tindakan. Untuk menjaga kepercayaan mereka, buatlah janji yang memang benar-benar bisa Anda penuhi. Selain itu Anda juga harus tetap menghargai dan mempertimbangkan anak buah dalam membuat keputusan. (f)
Topic
#kantorkrisis