Career
Kenali Sebelum Berkenalan

5 Jan 2015


Dilihat dari asalnya, bos baru bisa dibedakan menjadi dua kategori. Pertama: bos yang benar-benar baru, yang pindah dari perusahaan lain. Kedua: bos yang tidak terlalu baru, yang ditarik dari divisi tetangga atau dari anak perusahaan lain.

Jika calon atasan baru Anda berasal dari satu perusahaan yang sama, barangkali Anda malah sudah mengenalnya. Mungkin tidak mengenal secara dekat atau belum pernah bekerja sama. Tapi, paling tidak, Anda mengenal nama dan reputasinya.

“Sebelum ia jadi atasan Anda dan masih jadi kepala divisi lain, cari tahu lewat calon mantan anak buahnya. Misalnya, tentang karakternya, cara kerjanya, caranya mengatasi masalah, dan gaya manajemennya,” kata Sylvina Savitri, konsultan karier independen, memberi saran.

Jika anak buahnya melontarkan komentar negatif, jangan patah hati dulu. Misalnya, satu orang bilang, “Dia itu galak banget. Terlambat kirim laporan satu hari saja, kami kena semprot.” Satu tindakan bisa dipersepsikan secara berbeda oleh tiap orang.
Bisa jadi, ketika Anda bertanya pada anak buahnya yang lain, dia mengatakan, “Hmm… dia bukan galak, sih. Lebih tepatnya sangat tegas dan sangat taat deadline.” Beda, ‘kan? Karena, penilaian seseorang terhadap bos tidak jarang dipengaruhi oleh rasa suka dan tidak suka, sehingga kurang objektif.

Sementara itu, untuk mengenal bos baru dari perusahaan lain, carilah namanya di search engine. Akan terlihat apakah dia pernah mendapat penghargaan atau apakah dia aktif di media jejaring sosial. Intip profilnya di LinkedIn  misalnya. Itu sah-sah saja, kok, tidak dianggap stalking. Toh, LinkedIn memang diciptakan untuk mengenali riwayat profesional seseorang.

Atau, Anda bisa mengenali karakter dan minatnya dari blog pribadinya. Jika blog-nya memuat banyak cerita jalan-jalan, artinya dia suka traveling. Jika Instagram-nya berisi foto kucingnya yang ada 14, berarti dia penyayang binatang. Jika minatnya sama dengan Anda, paling tidak Anda punya bahan obrolan saat nanti bertemu.(f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?