Career
Gaji VS Tanggung Jawab

8 Oct 2014


Anak buah andalan Anda mengajukan pengunduran diri? Jika karyawan tersebut selalu bekerja sepenuh hati, menunjukkan prestasi dan kontribusi yang signifikan terhadap perusahaan, memiliki kompetensi dan potensi yang tinggi untuk berkembang, serta memiliki peranan penting bagi perusahaan, maka makin berharga pula nilai karyawan tersebut bagi perusahaannya. Menghadapi pengunduran diri karyawan berprestasi semacam itu, Lea dan Santi akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankannya.
   
Langkah pertama yang Endang Santi Santi, VP Business Management Support Bank UOB, lakukan biasanya adalah mengajak anak buahnya bicara dari hati ke hati mengenai alasan pengunduran dirinya. “Pernah ada anak buah yang sangat berpotensi, mengajukan resign. Ia tergiur gaji yang lebih besar di perusahaan lain, padahal tidak ada peningkatan tanggung jawab di pekerjaan barunya tersebut,” paparnya.

Akhirnya, setelah berunding dengan bagian HRD, Santi mencoba mempertahankan karyawan tersebut dengan menawarkan kenaikan gaji dan tanggung jawab yang bertambah. Tak jarang, kenaikan gaji yang ditawarkan perusahaan tidak sebesar tawaran dari perusahaan baru. Untuk itu, Santi menyiasatinya dengan memberi karyawan tersebut penambahan tanggung jawab.

Menurutnya, uang bukanlah faktor tunggal kepuasan manusia. Selain gaji yang merupakan faktor eksternal, dalam karier ada faktor internal yang memotivasi kita. Faktor internal itu adalah tanggung jawab terhadap pekerjaan, kompetensi, serta relasi sosial di kantor. Dengan tanggung jawab yang  makin tinggi, kompetensi kita pun akan  makin terasah.
   
Hal itulah yang juga Lea Kartika, Communications Director PT Ford Motor Indonesia, tanamkan ke benak anak buahnya, bahkan sebelum mereka mengajukan pengunduran diri. Ia pun akan menjabarkan peluang karier yang mungkin mereka capai seandainya mereka memutuskan tetap bekerja bersamanya.  
   
Meski begitu, negosiasi pun ada batasannya. Jika dengan retention program dan job enlightenment karyawan tersebut tetap bersikukuh untuk berhenti, Santi maupun Lea akan menghargai keputusan karyawan itu.  
   
Yang terpenting, mereka sudah berusaha semaksimal mungkin. “Sebagus apa pun karyawan, pasti akan ada penggantinya. Tapi, kita memang harus berusaha lebih keras dan sabar mencari pengganti yang tepat,” papar Santi.
   
Prinsip ini juga ia pegang ketika menghadapi karyawan berprestasinya mendapat tawaran pekerjaan yang lebih baik, tidak hanya gaji yang lebih besar, tapi juga tanggung jawab yang bertambah. “Jika ia mendapat kesempatan yang lebih bagus untuk masa depannya, sementara perusahaan tidak bisa memberikan yang sebaik itu, saya harus berbesar hati untuk merestui pengunduran dirinya. Memang, sih, saya akan kehilangan salah seorang karyawan terbaik saya. Tapi, saya tidak ingin menghambat karier anak buah saya,” ujarnya, bijak. (f) 



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?