Career
Berprestasi di Tengah Rotasi

25 May 2015

Beberapa perusahaan menetapkan kebijakan rotasi bagi pegawainya. Memindahkan atau memutar beberapa pegawai ke posisi atau bagian lain pada jangka waktu tertentu. Berbeda dengan mutasi, yang perpindahan karyawannya masih dalam lingkup bidang atau divisi yang sama, bisa dengan jabatan yang berbeda. Di satu sisi, wawasan dan skill pegawai yang dirotasi jadi lebih luas karena menjajal bidang baru. Di sisi lain, waktu yang cenderung singkat di satu posisi membuat pegawai jadi kurang mendalami bidang tertentu.

Menurut Andreas Hapsoro, HR Superintendant, sistem rotasi dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan, terutama untuk posisi tertentu yang mungkin sedang kosong. Dari sana kemudian dilihat atau dicari apakah ada orang dalam yang potensial untuk menduduki posisi yang berbeda dari pekerjaan yang sekarang ia pegang. Kalau ada orang yang performa dan kompetensinya memenuhi syarat, ia harus diberi on-job training, jadi tidak langsung diceburkan tanpa orientasi.
   
"Keuntungan rotasi buat karyawan adalah mereka terhindar dari kejenuhan. Wawasan mereka juga tentu lebih berkembang, sehingga caranya untuk melihat dan menyelesaikan masalah jadi akan berbeda. Sedangkan keuntungan bagi perusahaan adalah kebutuhan untuk mencari tenaga baru bisa diminimalkan karena perusahaan mencari ke dalam. Karena rotasi adalah bentuk dari kesempatan karyawan untuk berkembang, pada akhirnya mereka akan loyal pada perusahaan," paparnya.
   
Hal ini lebih efektif bagi perusahaan dibanding mencari tenaga baru di luar. Pasalnya, sering kali seseorang di-hire tidak 100% karena kompetensinya, tapi karena kecocokannya dengan company culture. Kadangkala, perusahaan tidak punya cukup waktu untuk menunggu seseorang yang baru, terutama yang menduduki posisi penting, untuk bisa beradaptasi.
   
Karyawan yang terkena rotasi secara langsung berarti telah masuk ke dalam ‘radar’ talent netting atau pencarian potensi yang dilakukan perusahaan. Kalau memang performanya bagus, tentu otomatis akan menjadi bahan pertimbangan untuk promosi, atau kalau ada opening di posisi lebih tinggi yang membutuhkan tenaga.
   
Ada anggapan, kalau karyawan terlalu sering dirotasi, ilmu atau skill-nya jadi tidak dalam dan spesifik di satu tempat. "Jika rotasinya  tiap bulan, ya, jelas saja. Tetapi, jika perusahaan tersebut stabil, rotasi akan terjadi dalam 2-3 tahun, dan rasanya cukup untuk mendalami bidang berbeda, dengan catatan, perbedaannya tidak terlalu ekstrem," tambahnya kembali. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?