Career
Bekerja Dengan Hati

15 Jun 2011

Bekerja sebagai Corporate Social Responsibility (CSR), kalau tidak benar-benar tulus, Anda tidak akan bertahan. Karena banyak yang akan dihadapi di lapangan. Timotheus Lesmana, konsultan CSR yang juga Head of Corporate Sustainability PT Sinar Mas mengatakan, “Modal utama terjun ke bidang ini adalah passion, dalam arti mau mendalami masyarakat dan stake holder perusahaan,” jelasnya.

Tak memungkiri bahwa keinginan terlibat dalam kegiatan sosial ada dalam darah Anda? Kini Anda perlu tahu, apa kerja di belakang layarnya. Timotheus menjelaskan, pekerjaan staf CSR tentunya dimulai di belakang meja. Mereka harus mampu memberikan ide-ide segar. Lalu digelarlah forum brainstorming dengan kolega dan atasan untuk membuat program, termasuk sasaran dan bentuk aktivitasnya. Setelah itu, menyusun bujet. Selanjutnya, tim akan terjun ke lapangan untuk meninjau lokasi, melakukan survei, membangun mitra kerja baik, dengan pemerintah setempat, maupun LSM, kemudian mengomunikasikannya dengan masyarakat, dan membuat laporan.

Setelah program disepakati seluruh stake holder, tugas staf CSR adalah melakukan pendampingan. Lalu, setelah mulai berjalan, dilakukan monitoring. “Dalam setiap program, kami berusaha menciptakan individu yang dapat menjadi agent of change. Kami menularkan ilmu kepada mereka, lalu ilmu itu nantinya ditularkan lagi kepada yang lain. Tujuannya, supaya program ini tidak berhenti, tapi terus berlanjut,” terang Sinta.

Dari semuanya, harus diakui, ujung tombak dari seluruh kegiatan itu adalah kemampuan berkomunikasi. Sebrilian apa pun ide Anda, tak akan terlaksana jika Anda tak mampu mengomunikasikannya dengan baik. Hampir serupa dengan profesi humas, staf CSR akan banyak berinteraksi dengan stake holder untuk mengomunikasikan program.    

Selain kemampuan verbal, staf CSR juga harus mampu berkomunikasi dalam bentuk tulisan. “Kegiatan ini akan berdampingan dengan kampanye. Karena itu, kemampuan menulis akan sangat diperlukan untuk mengirimkan pesan-pesan dengan bahasa yang baik dan dimengerti,” kata Maya. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?